PENDAHULUAN
Sungguh suatu anugerah yang tak
terhingga ketika Allah SWT memberikan nikmat terbesar yaitu nikmat iman dan
Islam. Nikmat yang menjadikan ada pembeda antara muslimin dan musyrikin. Islam sebagai syumuliyatuz zaman (sepanjang
masa), syumuliyatul minhaj(mencakup semuanya) dan syumuliyatul makan(semua
tempat). Sumuliyatul Islam tersebut telah mengatur menyeluruh kehidupan manusia
dalam berbagai sendi kehidupan. Dari mulai tidur sampai tidur kembali,
pengaturan berperilaku telah diatur sedemikian rupa untuk kemaslahatan manusia
itu sendiri.
Semua perintah dan larangan telah jelas
termaktub dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits yang dikeluarkan Rasulullah SAW.
Semua larangan dan perintah tersebut ada hikmah di dalamnya. Perlu ilmu
pengetahuan untuk membuktikannya. Salah satu ilmu pengetahuan yang dapat
membuktikan hikmah di balik perintah dan larangan Allah tersebut adalah ilmu
sains. Ilmu menurut Al-Qur’an adalah rangkaian keterangan yang bersumber dari
Allah yang diberikan manusiayang menghendakinya tentang alam semesta sebagai
ciptaan Allah yang bergantung menurut ketentuan dan kepastiany_Nya. Walaupun
tanpa sains Islam tetap benar adanya, akan tetapi untuk menambah keimanan,
sains sangat membantu. Dengan adanya keselarasan antara ilmu dan Islam maka segala
persoalan di dunia dapat dipecahkan dengan agama dan ilmu pengetahuan.
Makalah ini menggambarkan bagaimana
perspektif Islam terhadap konsep fisiologi peredaran darah menurut intergrasi
sains. Agama Islam yang khas yang mempunyai banyak aturan dalam berperilaku
telah dibuktikan dalam sains apa sebenarnya manfaat dari aturan tersebut. Islam
dan sains akan diketahui saling menguatkan dan bersinergi sehingga melahirkan
pribadi-pribadi yang taat dalam beragama dan terdepan dalam ilmu pengetahuan.
Terdapat banyak hal terkait dengan konsep peredaran darah, baik pada manusia
maupun pada hewan. Konsep-konsep tersebut secara ilmu sains telah terbukti
adanya. Dan dalam Islam ada beberapa aturan yang terkait dengan konsep
peredaran darah, maka, sins yang rasional empiris menguak hikmah dibalik ajaran
Islam yang sempurna.
ANALISIS PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP SAINS
A.
Larangan memakan darah
Allah SWT telah
melarang umat Islam untuk memakan darah. Tentu saja hal tersebut tidak
semata-mata larangan. Ada banyak hikmah dibalik perintah Allah tersebut. Dalam
QS. Al-Baqarah ayat 173 Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan
atasmu bangkai, darah dan daging babi dan (daging) hewan yang disembelih
dengan ( menyebut nama ) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa (
memakannya ) bukan karena menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun,
Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 173).
Kemudian Rasulullah pun memperkuat
firman Allah tersebut, dari Ibnu Umar –radiyallahu ‘anhuma- dia berkata,
Rasulullah –shallallahu ‘alahi wa sallam- bersabda:
“Dihalalkan bagi kami dua bangkai dan dua
darah. Dua bangkai yaitu belalang dan ikan. Adapun dua darah yaitu ati dan
limpa” Dikeluarkan
oleh Ahmad, Ibnu Majah, dan di dalamnya terdapat kedhoifan.
Alasan
Sains:
Meskipun beberapa orang memandang darah
itu sehat, di sisi lain, darah juga membawa berbagai racun dan produk limbah
yang perlu dikeluarkan dari tubuh. Salah satu tugas paling penting yang
dilakukan darah yaitu untuk mengangkut zat-zat seperti urea, asam urat, keratin
dan karbon dioksida yang perlu dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, dalam
jumlah yang signifikan darah yang dikonsumsi, tingkat produk dalam tubuh yang
harus dikeluarkan akan semakin meningkat. Hal itu akan meningkatkan kadar
urea, zat berbahaya yang diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan dari tubuh. Selain
itu, dapat merusak fungsi otak dan bahkan mengakibatkan koma. Karena sifatnya
selalu ada senyawa berbahaya dalam darah, bahkan jika diambil dari hewan yang
sehat sekalipun. Dan gawatnya adalah jika darah berasal dari diambil dari hewan
yang sakit, berbagai parasit dan kuman juga akan menular di dalamnya. Dalam hal
itu, kuman dapat berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh. Jadi, akan
menimbulkan bahaya bagi tubuh.
Darah juga
banyak mengandung uric acid (asam urat) berkadar tinggi. Tingginya kadar asam
urat di dalam darah dapat menyebabkan penyakit peradangan sendi kronis.
Asam urat ini sangat berbahaya bagi tubuh, karena asam urat adalah sisa dari
metabolisme tubuh yang tidak sempurna, sehingga terjadi penumpukan urine yang
berasal dari makanan. Dalam tubuh manusia, 98% asam urat dikeluarkan lewat
urine, sisanya 2% disimpan dan dipecah lewat sistem metabolisme tubuh.
Dari sini kita mengetahui bahwa larangan memakan darah, menghindarkan kita dari
penyakit – penyakit berbahaya, salah satunya penyakit asam urat.
Kini jelas mengenai
larangan memakan darah ataupun bangkai untuk agama Islam. Islam selalu
memperhatikan keselamatan umatnya.
B.
Larangan memakan bangkai kecuali bangkai ikan dan
belalang.
Nabi Muhammad SAW
bersabda mengenai larangan memakan bangkai:
“Dihalalkan bagi kami dua bangkai
dan dua darah. Dua bangkai yaitu belalang dan ikan. Adapun dua darah yaitu ati
dan limpa” Dikeluarkan oleh Ahmad, Ibnu Majah,
dan di dalamnya terdapat kedhoifan.
Alasan Sains:
Jika
hewan-hewan darat seperti kelinci dicekik atau mati, darahnya tertahan di dalam
tubuhnya. Itu artinya, separuh dari darahnya akan tercemar oleh karbondioksida
ketika hewan itu menghembuskan napas terakhir. Menyembelihnya merupakan cara
untuk membersihkan daging dari racun akibat karbondioksida yang terdapat di
dalam darah. Berbeda dengan ikan. Ikan bernapas menghisap oksigen
dari dalam air. Di dalam air tidak terdapat karbondioksida. Oleh karena itu,
kalau kita mengambil ikan dari dalam air dalam keadaan hidup lalu kita potong,
akan keluar darah berwarna merah. Ketika darah itu kering, warnanya akan
berubah menjadi putih. Sedangkan darah hewan darat yang disembelih akan
berwarna hitam ketika kering. Warna hitam itu muncul dari racun yang terdapat
di dalam karbondioksida, dan warna putih pada darah ikan itu menandakan bahwa
darah itu tidak mengandung racun. Karena alasan itu, ikan yang mati dan tidak
mengeluarkan darah tidak membahayakan manusia.
Terkait dengan bangkai belalang, belalang
adalah hewan yang banyak sekali telurnya dan sedikit sekali darahnya, sangat
mirip dengan ikan. Darah yang terdapat di dalam tubuh belalang juga tidak
bertanggung jawab atas pergantian oksigen-karbondioksida ketika bernapas (yang
berarti mengandung racun kalau hewan itu dicekik atau mati, seperti dikemukakan
di atas), tetapi lebih bertanggung jawab atas penyaluran makanan ke sel-sel
tubuh yang lain.
C.
Manfaat
sholat (yang tepat waktu)
Sesungguhnya
shalat bagi orang mukmin ialah kewajiban yang tertentu (telah ditetapkan)
waktunya.” (QS. An-Nisa:103).
Alasan sains:
Waktu
pelaksanaan shalat zuhur sangat sesuai dengan kaidah ilmu kesehatan China yang
berpendapat bahwa berdasarkan sirkulasi chi, waktu yang tepat untuk melakukan
terapi organ jantung adalah pada pukul 11.00 – 13.00. Waktu zuhur adalah saat
kita berada di puncak kepenatan akibat aktivitas sepanjang siang. Dengan
melakukan shalat zuhur sebagai bentuk relaksasi dan dipadukan dengan basuhan
air wudhu’, panas jantung yang berlebihan bisa menjadi normal kembali. Akhirnya
hal ini mempengaruhi sistem lainnya, karena fungsi jantung yang merupakan “penguasa”
pembuluh-pembuluh. Jantung memompa darah agar selalu mengalir untuk membawa
sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh organ-organ lainnya. Tubuh kita yang
penat dan pikiran kita yang sumpek akan tersegarkan kembali dan siap
melanjutkan aktivitas.
Manfaat
Sujud:
Pengulangan
sujud dalam sholat setiap harinya minimal dilakukan 34 x. Bilangan tersebut
dianggap bilangan yang tepat untuk meningkatkan aktivitas otot dan saraf tubuh
serja menjaga keseimbangan antar sendi, khususnya tangan, paha. lutut dan kaki.
Dengan aktivitas sujud juga, peredaran darah dalam tubuh bisa berjalan dan
bergerak dengan mudah dari atas ke bawah. Selain itu meningkatnya lipatan
tangan mampu melancarkan peredaran darah dari atas pergelangan ke bawah hingga
mampu mencegah infeksi yang umumnya menyerang pergelangan tangan.
KESIMPULAN
Islam telah mengatur secara benar dan
tepat mengenai sendi-sendi kehidupan dalam umatnya. Dalam hal ini terkait
dengan konsep peredaran darah, ada beberapa aturan Islam yang mengatur
kehidupan. Yaitu mengenai Larangan memakan darah, memakan bangkai kecuali
bangkai ikan dan belalang, manfaat sholat (yang tepat waktu) dan
manfaat
Sujud. Semua perintah dan larangan tersebut mengandung makna yang sangat baik.
Apabila dilakukan, seseorang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akherat.
Hal tersebut telah dibuktikan menurut sains yang logis dan empiris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar