Laman

Rabu, 09 Oktober 2013

darah, bangkai



PENDAHULUAN
Sungguh suatu anugerah yang tak terhingga ketika Allah SWT memberikan nikmat terbesar yaitu nikmat iman dan Islam. Nikmat yang menjadikan ada pembeda antara muslimin dan musyrikin.  Islam sebagai syumuliyatuz zaman (sepanjang masa), syumuliyatul minhaj(mencakup semuanya) dan syumuliyatul makan(semua tempat). Sumuliyatul Islam tersebut telah mengatur menyeluruh kehidupan manusia dalam berbagai sendi kehidupan. Dari mulai tidur sampai tidur kembali, pengaturan berperilaku telah diatur sedemikian rupa untuk kemaslahatan manusia itu sendiri.
Semua perintah dan larangan telah jelas termaktub dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits yang dikeluarkan Rasulullah SAW. Semua larangan dan perintah tersebut ada hikmah di dalamnya. Perlu ilmu pengetahuan untuk membuktikannya. Salah satu ilmu pengetahuan yang dapat membuktikan hikmah di balik perintah dan larangan Allah tersebut adalah ilmu sains. Ilmu menurut Al-Qur’an adalah rangkaian keterangan yang bersumber dari Allah yang diberikan manusiayang menghendakinya tentang alam semesta sebagai ciptaan Allah yang bergantung menurut ketentuan dan kepastiany_Nya. Walaupun tanpa sains Islam tetap benar adanya, akan tetapi untuk menambah keimanan, sains sangat membantu. Dengan adanya keselarasan antara ilmu dan Islam maka segala persoalan di dunia dapat dipecahkan dengan agama dan ilmu pengetahuan.
Makalah ini menggambarkan bagaimana perspektif Islam terhadap konsep fisiologi peredaran darah menurut intergrasi sains. Agama Islam yang khas yang mempunyai banyak aturan dalam berperilaku telah dibuktikan dalam sains apa sebenarnya manfaat dari aturan tersebut. Islam dan sains akan diketahui saling menguatkan dan bersinergi sehingga melahirkan pribadi-pribadi yang taat dalam beragama dan terdepan dalam ilmu pengetahuan. Terdapat banyak hal terkait dengan konsep peredaran darah, baik pada manusia maupun pada hewan. Konsep-konsep tersebut secara ilmu sains telah terbukti adanya. Dan dalam Islam ada beberapa aturan yang terkait dengan konsep peredaran darah, maka, sins yang rasional empiris menguak hikmah dibalik ajaran Islam  yang sempurna.
ANALISIS PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP SAINS
A.    Larangan memakan darah
Allah SWT telah melarang umat Islam untuk memakan darah. Tentu saja hal tersebut tidak semata-mata larangan. Ada banyak hikmah dibalik perintah Allah tersebut. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 173 Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah dan daging babi dan (daging)  hewan yang disembelih dengan ( menyebut nama ) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa ( memakannya ) bukan karena  menginginkannya  dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 173).
Kemudian Rasulullah pun memperkuat firman Allah tersebut, dari Ibnu Umar –radiyallahu ‘anhuma- dia berkata, Rasulullah –shallallahu ‘alahi wa sallam- bersabda:
 “Dihalalkan bagi kami dua bangkai dan dua darah. Dua bangkai yaitu belalang dan ikan. Adapun dua darah yaitu ati dan limpa” Dikeluarkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, dan di dalamnya terdapat kedhoifan.
Alasan Sains:
Meskipun beberapa orang memandang darah itu sehat, di sisi lain, darah juga membawa berbagai racun dan produk limbah yang perlu dikeluarkan dari tubuh. Salah satu tugas paling penting  yang dilakukan darah yaitu untuk mengangkut zat-zat seperti urea, asam urat, keratin dan karbon dioksida yang perlu dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, dalam jumlah yang signifikan darah yang dikonsumsi, tingkat produk dalam tubuh yang harus dikeluarkan akan  semakin meningkat. Hal itu akan meningkatkan kadar urea, zat berbahaya yang diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan dari tubuh. Selain itu, dapat merusak fungsi otak dan bahkan mengakibatkan koma. Karena sifatnya selalu ada senyawa berbahaya dalam darah, bahkan jika diambil dari hewan yang sehat sekalipun. Dan gawatnya adalah jika darah berasal dari diambil dari hewan yang sakit, berbagai parasit dan kuman juga akan menular di dalamnya. Dalam hal itu, kuman dapat berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh. Jadi, akan menimbulkan bahaya bagi tubuh.
Darah juga banyak mengandung uric acid (asam urat) berkadar tinggi. Tingginya kadar asam urat di  dalam darah dapat menyebabkan penyakit peradangan sendi kronis. Asam urat ini sangat berbahaya bagi tubuh, karena asam urat adalah sisa dari metabolisme tubuh yang tidak sempurna, sehingga terjadi penumpukan urine yang berasal dari makanan. Dalam tubuh manusia, 98% asam urat dikeluarkan lewat urine, sisanya  2% disimpan dan dipecah lewat sistem metabolisme tubuh. Dari sini kita mengetahui bahwa larangan memakan darah, menghindarkan kita dari penyakit – penyakit berbahaya, salah satunya penyakit asam urat.
Kini jelas mengenai larangan memakan darah ataupun bangkai untuk agama Islam. Islam selalu memperhatikan keselamatan umatnya.

B.     Larangan memakan bangkai kecuali bangkai ikan dan belalang.
Nabi Muhammad SAW bersabda mengenai larangan memakan bangkai:
“Dihalalkan bagi kami dua bangkai dan dua darah. Dua bangkai yaitu belalang dan ikan. Adapun dua darah yaitu ati dan limpa” Dikeluarkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, dan di dalamnya terdapat kedhoifan.
Alasan Sains:
Jika hewan-hewan darat seperti kelinci dicekik atau mati, darahnya tertahan di dalam tubuhnya. Itu artinya, separuh dari darahnya akan tercemar oleh karbondioksida ketika hewan itu menghembuskan napas terakhir. Menyembelihnya merupakan cara untuk membersihkan daging dari racun akibat karbondioksida yang terdapat di dalam darah. Berbeda dengan ikan. Ikan bernapas menghisap oksigen dari dalam air. Di dalam air tidak terdapat karbondioksida. Oleh karena itu, kalau kita mengambil ikan dari dalam air dalam keadaan hidup lalu kita potong, akan keluar darah berwarna merah. Ketika darah itu kering, warnanya akan berubah menjadi putih. Sedangkan darah hewan darat yang disembelih akan berwarna hitam ketika kering. Warna hitam itu muncul dari racun yang terdapat di dalam karbondioksida, dan warna putih pada darah ikan itu menandakan bahwa darah itu tidak mengandung racun. Karena alasan itu, ikan yang mati dan tidak mengeluarkan darah tidak membahayakan manusia.
Terkait dengan bangkai belalang, belalang adalah hewan yang banyak sekali telurnya dan sedikit sekali darahnya, sangat mirip dengan ikan. Darah yang terdapat di dalam tubuh belalang juga tidak bertanggung jawab atas pergantian oksigen-karbondioksida ketika bernapas (yang berarti mengandung racun kalau hewan itu dicekik atau mati, seperti dikemukakan di atas), tetapi lebih bertanggung jawab atas penyaluran makanan ke sel-sel tubuh yang lain.
C.    Manfaat sholat (yang tepat waktu)
Sesungguhnya shalat bagi orang mukmin ialah kewajiban yang tertentu (telah ditetapkan) waktunya.” (QS. An-Nisa:103).
Alasan sains:
Waktu pelaksanaan shalat zuhur sangat sesuai dengan kaidah ilmu kesehatan China yang berpendapat bahwa berdasarkan sirkulasi chi, waktu yang tepat untuk melakukan terapi organ jantung adalah pada pukul 11.00 – 13.00. Waktu zuhur adalah saat kita berada di puncak kepenatan akibat aktivitas sepanjang siang. Dengan melakukan shalat zuhur sebagai bentuk relaksasi dan dipadukan dengan basuhan air wudhu’, panas jantung yang berlebihan bisa menjadi normal kembali. Akhirnya hal ini mempengaruhi sistem lainnya, karena fungsi jantung yang merupakan “penguasa” pembuluh-pembuluh. Jantung memompa darah agar selalu mengalir untuk membawa sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh organ-organ lainnya. Tubuh kita yang penat dan pikiran kita yang sumpek akan tersegarkan kembali dan siap melanjutkan aktivitas.

Manfaat Sujud:
Pengulangan sujud dalam sholat setiap harinya minimal dilakukan 34 x. Bilangan tersebut dianggap bilangan yang tepat untuk meningkatkan aktivitas otot dan saraf tubuh serja menjaga keseimbangan antar sendi, khususnya tangan, paha. lutut dan kaki. Dengan aktivitas sujud juga, peredaran darah dalam tubuh bisa berjalan dan bergerak dengan mudah dari atas ke bawah. Selain itu meningkatnya lipatan tangan mampu melancarkan peredaran darah dari atas pergelangan ke bawah hingga mampu mencegah infeksi yang umumnya menyerang pergelangan tangan.


KESIMPULAN
Islam telah mengatur secara benar dan tepat mengenai sendi-sendi kehidupan dalam umatnya. Dalam hal ini terkait dengan konsep peredaran darah, ada beberapa aturan Islam yang mengatur kehidupan. Yaitu mengenai Larangan memakan darah, memakan bangkai kecuali bangkai ikan dan belalang, manfaat sholat (yang tepat waktu) dan manfaat Sujud. Semua perintah dan larangan tersebut mengandung makna yang sangat baik. Apabila dilakukan, seseorang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akherat. Hal tersebut telah dibuktikan menurut sains yang logis dan empiris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar