Laman

Minggu, 01 Januari 2012

laporan zoo aver porifera dan coelenterata


PORIFERA DAN COELENTERATA
Dosen : Eka Fitria, S.Si M.Pd


15957_1067635268516_1755113621_154997_2922723_n
 



                                                                                                                                      


Oleh    :
                                    Nama          :    Nur Aida Fajriyanti
                                    NIM           :    1410160025
                                     Kelas         :    Biologi A/III
                                    Kelompok :    II
                                    Asisten       :    Aryono
                                                            Siti Yuni. S

LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
PORIFERA DAN COELENTERATA
I.                   Tujuan
1.      Mengenal obyek Porifera dan coelenterata
2.      Menempatkan obyek Porifera dan coelenterata pada kedudukan taksonominya
II.                Dasar Teori
1.      Filum Porifera
Berdasarkan sejarah embrionalnya dan ciri-ciri khusus yang di miliki oleh porifera beberapa ahli memasukkan porifera ke dalam kelompok parazoa atau hewan sampingan. Sebagian besar porifera hidup di laut kecuali famili Spongillidae yang hidup di air tawar. Secara umum poifera memliliki ciri-ciri khusus antara lain :
a.       Tubuh memiliki banyak pori yang merupakan system saluran air yang menghubungkan bagian luar dan bagian dalam tubuh
b.      Tidak memiliki alat gerak
c.       Sistem pencernaan berlangsung secara intraseluler
d.      Tubuh di sokong oleh mesenchim dan spikula-spikula atau bahan serabut yang tersusun dari bahan organik
e.       Struktur tubuh di bagi atas tiga tipe yaitu ascon, sycon, dan rhagon.
f.       Bersifat holozoik maupun saprozoik
g.      Berkembangbiak secara seksual dan aseksual
Klasifikasi filum ini berdasarkan bahan dasar pembentuk tubuhnya dan tipe spikulanya
a.       Kelas Calcarea atau Calcispongi (spikula berkapur)
Hidup di laut (pantai yang dangkal), kerangka tubuh tersusun dari bahan kapur (CaCO3). Contoh Leucosoplenia, Scypa, Grantia.
b.      Kelas Hexactinelida atau Hyalospongiae
Hidup di laut yang dalam, tubuh tersusun daribahan silikat, dan spikula tipe hexaxon. Contoh : Eupletella, Hyalonema.
c.       Kelas Demospongiae
Hidup di air tawar, kerangka tubuh ada yang tersusun dari bahan silikat atau bahan sponging atau campuran silikat dan sponging, spikula tipe tertra axon atau tanpa spikula contoh: Oscarella, Spongilla.
2.      Filum Coelenterata
a.       Kelas Hydrozoa
Hidup di air tawar dengan menempel pada objek yang ada di dalam air misalnya akar tumbuhan air, hidup soliter, tubuh berbentuk silindris yang dapat dijulurkan dan dipendekkan. Contoh : Hydra, Obelia, Hydractinia.
b.      Kelas Scypozoa
Sesuai dengan namanya kelompok hewan ini memiliki tubuh yang berbentuk seperti mangkuk. Contoh : Aurelia aurita.
c.       Kelas Anthozoa
Semua anggota kelas ini hidup di laut, dari daerah intertidal sampai kedalaman 6.000 meter terutama di perairan yang hangat. Hanya memiliki fase polip karena fase medusanya telah tereduksi. Hidup menetap dan menempel pada objek yang terdapat di dasar laut. Contoh : Tubipora, Gorgonia, Cerianthus, Acropora, Fungia, Montipora.

III.             Alat Dan Bahan



ë  Alat :
1.      Mikroskop,
2.      gelas objek,
3.      gelas penutup,
4.      pipet tetes
ë  Bahan :
1.      larutan HCl,
2.      Hydra,
3.      Koral,
4.      Spongia,
5.      Spikula,
6.      Bermacam-macam karang



IV.             Langkah Kerja
a.       Cara mencari Hydra di alam
Karena di tumbuhan eceng gondok yang kami bawa tidak terdapat Hydra maka kami menggunakan preparat awetan untuk mengamati Hydra, kemudian menggambarnya dan membuat klasifikasinya.
b.      Pengamatan spikula
·         Mengambil sedikit rangka tubuh porifera, meletakkan pada objek dan menetesinya dengan larutan HCl.
·         Mengamati dengan mikroskop, menggambar macam-macam spikula yang teramati.
·         Berdasarkan spikula tersebut, kemudian menentukkan kedudukan taksonominya.
c.       Pengamatan sponge
·         Mengambil sedikit sponge, mencucinya dengan air bersih, kemudian menipiskannya hingga satu lapis dengan menggunakan silet.
·         Meletakkan pada gelas onyek, memberi sedikit air dan mengamati dengan mikroskop.
·         Mengambil sponge, menetesinya dengan larutan HCl, kemudian mengamati apa yang terjadi.
d.      Pengamatan Koral
Menggambar dan menyebutkan tipe koral yang tersedia kemudian menentukkan klasifikasi dalam kedudukan taksonominya.







V.                Hasil Pengamatan
NAMA DAN GAMBAR
PERBESARAN
KETERANGAN
1.      Spongila sp







10 x 40
-          Hanya satu spikula yang terlihat
-          Spikula monoakson




2.      Halinchondria
10 x 40
-          Tergolong kelas Demospongiae
-          Spikula berujung dua






3.      Scypha sp
Makrokopis
-          Merupakan kelas Calcarea
-          Bertipe sycon
-          Tubuhnya tersusun dari bahan silikat
-          Memiiki spikula dai zat kapur




4.      Leucosolenia sp
Makrokopis
-          Tergolong dari kelas Calcarea
-          Bertipe ascon
-          Tubuhnya tersusun dari bahan kapur (CaCO3)


5.      Eupletella sp
10 x 10
-          Tergolong dari kelas Hexactinelida
-          Bertipe rhagon
-          Tubuhnya tersusun dari bahan silikat



6.      Hydra sp
10 x 10
-          Hydra sp biasanya menempel pada akar enceng gondok
-          Hydra sp berwarna hijau transparan
-          Hidupnya di air tawar





VI. Pembahasan
            Praktikum kali ini , membahas tentang Filum Porifera dan Coelenterata. Pengamatan yang pertama yaitu menyayat spons kemudian menetesi dengan larutan HCl lalu diamati dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x40, gambar yang dihasilkan seprti rongga terdapat spikula satu akson tidak ada yang lain. Spikula satu akson disebut dengan monoakson.
Hewan spons merupakan hewan menetap sangat jarang keliatan bergerak. Semua hewan spons digolongkan dalam filum porifera dan hampir semuanya berhabitat di airt laut. Akan tetapi ada juga yang berhabitat di air tawar. Pada masa kini hewan spons dikenal senagai cabang sendiri dari metozoa daan dinamakan kelompok parazoa. Hewan ini melekat pada karang laut, pada kerangka-kerang kerang laut atau dibawah geladak lantai pelabuhan atau darmaga dan dipermukan batu-batuan perairan tawar.
Spongilla sp, diklasifikaikan sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpSLyABehgUKMvpzToLy94CDmgkAcxGdhTUgh5yakxCFeeOK-BauacA0AJ0bCAg09I2Lh2Qwl7QR3xqDRSHtaaMBEe9ocuY7xI2fwcLicVhH01ENWfDjRijj_98kybXELS5RwKIuMPY5B9/s320/spongilla.jpgKingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Dictioceractida
Famili : Dicticeractidaceae
Genus : Spongilla
Species : Spongilla sp



Pada pengamatan karang diteteskan dengan HCl terlihat gambar yang rumit. Beberapa macam akson terlihat mesoglea (berwarna kuning). Mesoglea adalah substansi kental pada porifera untuk melindungi spikula. Juga ditemukan tetra akson, diakson, triakson dan monoakson. Akan tetapi yang lebih dominan adalah tetraakson dan monoakson. Dalm pengamatan ini , saya tidak mengetahui termasuk dalam kelas apa hewan yang termati dalam mikroskop ukuran 10 x 40. Dalam buku panduan yang sayapunya, ciri-ciri yang tersebut kurang jelas termasuk dalam spesies atau ordo apa dan kamipun lupa untuk menanyakan pada asprak.
Pengamatan selanjutnya yaitu pada hewan Makroskopi.  Scypha yang termasuk pada porifera air atau bertipe sycon. Tipe Sycon merupakan tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan saluran air yang bercabang –cabang ke rongga-rongga sel koanosit. selanjutnya ,air bergerak menuju ke spongiosol dan akhirnya keluar melalui oskulum. ( lihat gambar b dibawan ini). Contoh: Scypha
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Calcarea
Subclass : Calcaronea
Order : Leucosolenida
Family : Sycettidae
Spesies : Scypha sp
.
Hewan makrokopis selanjutnya adalh Leucosplenia sp. Tipe Ascon Yang berbentuk jamban bunga yang merupakan tipe paling sederhana dan dapat kita lihat suatu rongga sentral yang disebut spongiocoel atau paragaster yang berfungsi sebagai proses pengambilan mamakanan. Ujung atas dari jambangan terdapat lubang besar yang disebut osculum. Lubang itu merupakan pintu masuk aliran air yang menuju kedalam ronggaparagester. Leucosplenia sp merupakan kelas Calcarea memiliki spicules  yang terbentuk dari kalsium karbonat (CaCO3). Spicule-nya berbentuk jarum tajam dan bercabang 3 atau 4. Air yang masuk melalui pori atau ostium bergerak melewati saluran menuju rongga tubuh (spongiosol). Selanjutnya air keluar melalui oskulum. Contoh Leucosolenia.
Semua sponge air laut (marine sponge) termasuk dalam kelas ini. Contohnya Grantia (Scypha),Leucosolenia
Klasifikasi                              
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Porifera
Class                : Calcarea
Subclass          : Calcaronea
Order               : Leucosolenida
Family             : Leucosoleniidae
Spesies            : Leucosolenia sp
Pengamatan pada hewan makroskopis yang ke tiga adalah Euplectella sp. Merupakan spesies dari Rhagon. Tipe Rhagon merupakan tipe saluran air yang paling komplek / rumit air yang masuk melalui pori atau ostium menuju kerongga –rongga bulat yang saling berhubungan. Air dari rongga mengalir menuju ke spongiosol dan akhirnya keluar melalui oskulum. Proses pengambilan zat-zat makanan terjadi dikamar(ruang) kecil yang berflagel yang terdapat dibagian tengah saluran. Flagel tersebut berasal dari koanosit yang melapisi dingsing kamar atau ruang tersebut.

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Family : Lyssacinosidea
Spesies : Euplectella sp
Pengamatan yang terakhir yaitu pada Filium Coelenterata, yaitu pada genus Hydro sp. Pengamatan ini dilakukan dengan meneliti eceng gondok yang sudah diawetkan. Hydra sp memiliki tubuh tubular dengan kaki perekat sederhana yang disebut basal. Hydra sp memiliki simetri radial. Hydra sp adalah hewan predator milik kelas Hydrozoa. Mereka dapat ditemukan di sebagian besar tercemar kolam air tawar, danau, dan sungai di daerah beriklim sedang dan tropis. Kelenjar sel-sel dalam basal mengeluarkan cairan lengket yang memungkinkan untuk sifat perekat. Hydra sp memiliki dua lapisan tubuh utama dipisahkan oleh mesoglea, suatu zat seperti gel. Lapisan luar adalah epidermis, dan lapisan dalam disebut gastrodermis tersebut. Sel-sel yang membentuk dua lapisan tubuh relatif sederhana.
 Pada Hydra sp ini memilki sebuah tentakel yang didalam beisi dengan nematokis atau racun, yang berfungsi sebagai pertahanan jika ada musuh. Jika Hydra sp cemas atau diserang, tentakel dapat ditarik kembali untuk tunas kecil, dan kolom tubuh sendiri dapat ditarik kembali pada lingkup gelatin kecil. Hydra sp umumnya bereaksi dengan cara yang sama terlepas dari arah stimulus, dan ini mungkin karena kesederhanaan dari jaringan saraf.


Kingdom: Animalia
Subkingdom: Eumetazoa
Phylum: Cnidaria
Class: Hydrozoa
Order: Anthomedusae
Family: Hydridae
Spesies: Hydra sp


VII. Kesimpulan 
Dari hasil pengamatan , maka dapat disimpulkan :
1.      Pada pengamatan spons terdapat satu akson atau disebut dengan monoakson
2.      Pada pengamatan karang terdapat beberapa akson yaitu: mesoglea, tetraakoon, diakson, monoakson, dan triakson.
3.      Pada hewan makrokopis Schypa sp tergolong dalam Sycon merupakan tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan saluran air yang bercabang –cabang ke rongga-rongga sel koanosit.
4.      Pada Leucosolenia sp termasuk dalam tipe ascon merupakan tipe paling sederhana.
5.      Pada Makrokopis Eupectella sp tergolong dalam tipe Rhagon merupakan tipe saluran air yang paling komplek / rumit air yang masuk melalui pori atau ostium menuju kerongga –rongga bulat yang saling berhubungan.
6.      Dan pada Hydra sp memiliki struktur tubuh hydoteka, nematokis juga terdapat tentakel. Yang trgolong dalam kelas Hydrozoa.
Pertanyaan
1.      Jelaskan perbedaan yang tampak pada perlakuan pemberian HCL?
2.      Sebutkan ada berapa jenis spikula yang teramati?
Jawab
1.      Perbedaan yang tampaknya adalah kejelasan preparat saat diamati menggunakan mikroskop, adanya HCL membuat preparat nampak jelas dan terang.
2.      Ada empat spikula yaitu monoakson, diakson, triakson, dan tetraakson, mesoglea.

DAFTAR PUSATAKA
Asin,Maskoeri. 1984.Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabay: Sinar Wijaya.
Rusyana, adun.2011. Zoologi Invertertebrata. Bandung: Alfabeta.
Suriawiria, U. 1980. Mikrobiologi Umum. Bandung: FMIPA ITB
http://maritimku.blogspot.com/2009/03/tipe-tubuh-porifera.html Tgl akses 27 Oktober 2011. Pukul 23.00WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar