Laman

Jumat, 06 April 2012

perempuan dan kekuatan

Perempuan dan Kekuatan
            Salah satu topik pembicaraan masyarakat dalam pengkipraan perempuan pada saat ini adalah dikenal dengan GENDER. Apasih pengertian dari Gender ?
            Zaman sudah modern bahkan sudah sangat modern, tetapi sayup-sayup pandangan miring masih saja terdengar dalam telinga kita. Bahwasanya “ Tempat Perempuan adalah rumah”. Apakah hanya di rumah saja tempat perempuan? Apkah perempuan dikodratkatan menjadi orang yang pasif saja? Ohhhh ,, ,,  TIDAK BISA !!. Jika perempuan hanya pasif saja dalam maka kemunduran lah yang terjadi dalam lingkungan masyarkat dan negara. Lalu bagaimana dengan islam? Oleh karena itu, pernan perempuan tidak kalah di perlukan dalam membangun sendi-sendi kehidupan masyarakat baik agama dan negara.
Ketika zaman Rasulullah perempuan tidak diharapkan untuk tercipta di dunia, bahkan di kubur hidup-hidup, perempuan di perlakukan semena-semena, di aniyaya, di siksa, ada juga yang di pertukarkan seperti barang-barang yang tak layak pakai. Astagfirullah  . .. .. akan tetapi subhanaallah, Nabi Muhammad yang telah mendobrak, membebsakan perempuan dari penghianatan besar dari kaum jahiliyah.
Perempuan adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk pria yang bengkok. Oleh karena, ia janganlah dibiarkan terus  bengkok karena bisa sulit di arahkan atau dipaksa untuk lurus, karena bisa patah. Dalam  artian, perempuan perlu bimbingan dan arahan agar ia tidak lemah dan kuat bertahan. Dalam sebuah pembahasan tentang perempuan, dinyatakan bahwa perempuan sulit menjadi seorang yang unggul dalam kepimpinan. Karena, perempuan cenderung lebih menggunakan perasaan dibandingkan dengan logika dalam memutuskan sebuah keputusan.
Berbeda dengan lelaki, lelaki benyak mengambil keputusan melalui logika daripada perasaannya. Hal ini memang dirasakan betul oleh orang banyak. Namun, terlepas dari kelemahan-kelamahan oleh perempuan, realitanya perempuan adalah makhluk tangguh dan kuat. Setiap perempuan berpotensi sebagai calon ibu. Tidak bisa dipungkiri semua ibu adalah perempuan yang hebat yang telah mengorbankan banyak hal untuk anak-anaknya, bahkan nyawa. Seorang ibu harus melewati masa mengandung dimana ia harus membawa anak dalam perutnya selama kurang lebih 9 bulan. Masa berikutnya adalah melahirkan. Disinilah fase kekuatan seorang perempuan kembali diperlihatkan. Ibu mengorbankan hidupnya demi buah hatinya agar bisa menatap dunia. Setelah itu seorang ibu mengasuh anak, merawat, dan kemudian mendidiknya sehingga anak pandai berjalan, berlari, berbicara, mengetahiu banyak hal yang sebulmnya anak tidak tahu.
Selain kekuatan perempuan tersebut, perempua merupakan pionir peradaban. Disebutkan bahwa ibu adalah “ummul madrosah”, yakni pendidik pertama bagi anaknya. Jadi katanya, apabila seorang berhasil mendidik anaknya maka ia berhasil mencetak generasi-generasi yang memajukan sebuah peradaban atau sebaliknya. Dalam hal semacam ini, maka seorang ibu atau perempuan manapun diharuskan menjadi perempuan yang cerdas baik secara intelektual, emosional apalagi spiritual.
Islam sama sekali tidak memandang rendah perempuan. Sebaliknya, Islam sangat menjunjung tinggi perempuan. Dimana dalam sabda nabi Muhammad disebutkan bahwa ketika ada seorang sahabat bertanya, siapa orang yang kita hormati setelah kita patuh kepada Allah dan Rasul, dan nabipun menjkawab ibu sebanyak tiga kali setelah itu barulah ayah.
Bukan tanpa alasan, nabi berkata demikian. Mengingat betapa tangguhnya dan kuatnya seorang perempuan dalam mengarangi kehidupan, seperti dipaparkan di atas.
Oleh karena perempuan tidak boleh dipandang sebelah mata. Perempuan memiliki peranan yang sama besar dengan laki-laki. Ia dapat bekerja sama dengan laki-laki untuk membangun sebuah perdaban yang lebih baik. Maka, untuk mencapai hal tersebut perempuan harus belajar, harus cerdas, harus aktif dan menjadi perhiasan indah. Bukankah wanita adalah perhiasan dunia yang paling baik. Sudahkan kita sebagai perempuan menjadi perhiasan yang baik dan indah itu?

Referensi
M. Quraish Sihab. Perempuan.lentera hati. 2010. Tangerang
Tim lina. Jadi Muslimah kudu sukses. 2005. Syaamil. Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar