Laman

Selasa, 01 Maret 2011

tak liburan pu tak apa-apa


NUR AIDA FAJRIYANTI
IPA-BIOLOGI A

TAK LIBURAN PUN TAK APA-APA
            Ujian semester telah ku lewati. Pembagian raport yang  telah lama ku  nanti akhirnya datang menghampiri ku. Kini Liburan pun bersedia menjemputku. Akhirnya semua penantian panjang yang telah hadir kembali menyelimuti diriku, kini aku bisa merasakan tidur di kasur yang empuk, makan-makan yang enak, bisa  nonton tv, jalan-jalan,  kumpul bareng keluarga, manja-manjaan ma Ibu. Dan masih banyak hal yang ku lakukan yang bisa  membuat hati ku senang. “ Ibu, Bapak, Aida kangennnnnnnd” , , , itulah rentetan khayalan yang terbesit dalam benak ku ketika liburan telah tiba.
Hamper 6 bulan ku meninggalkan kampung halamanku untuk menimba ilmu. Perjalanan putih abu-abu, ku sangat tertarik dengan kegiatan organisasi, yaitu PASKIBRA. PASKIBRA adalah kegiatan yang sangat menarik bagiku, karena PASKIBRA lah kini aku masih bisa tetap bertahan di daerah orang dan memberikan semangat bagi ku untuk tetap aktif dalam organisasi sekolah.
Hmmmmmm, , , sedikit ku ceritakan awal masuk ku  berkecimbung di dunia  PASKIBRA.
Ketika Masa Orientasi Sekolah telah terlaksana, kegiatan sekolah pun akan dimulai. Tak terasa diriku telah mengijak dewasa. Putih biru yang dulu masih ku kenanakan kini telah berganti dengan putih abu-abu. Tak terasa Pembelajaran di sekolah pun telah dimulai. Ketua kelas pun  mengatakan :“teman-teman ada audisi Pengibaran Bendera untuk memperingati 17 Agustustus nihh,, kalau ada yang berminat silahkan mendaftar diri ke secretariat PASKIBRA.”
Hati ku merasa bahagia ketika mendengar pengumuman tersebut. Tanpa piker panjang aku pun berminat untuk mengikuti audisi itu. Aku pun langsung menawarkan kepada teman-temanku untuk mengikuti audisi tersebut, tapi semua itu sia-sia, semua temanku tak ada yang berminat mengikuti audisi tersebut.
“ Hueue, , kenapa nggak da yang mau sih. . . masa aku sendirian?? Hemmm, , , apa boleh buat, aku harus berani, semangatttttt” kataku dalam hati.
Dengan penuh keyakinan ku langkahkan kaki ini menuju tempat audisi PASKIBRA, dengan kepasrahan dan tekad kuat ku, kini ku berdiri mengikuti audisi tersebut. Audisi pun berlangsung, begitu menegangkan dan membuat jantung ini berdebar begitu kencang, tak ku sangka akhirnya pengorbananku tak sia-sia dengan perasaan bahagia akhirnya aku diterima dan menjadi anggota PASKIBRA.
“Alhamdulillah, terima kasih ya Allah” ucap ku syukur

Huuumppp.. Kembali ke cerita awal .
 Disela-sela hari bebas setelah ujian semester ada kegiatan yang diselenggrakan OSIS seperti footsal bagi siswa dan basketball bagi siswi. Pada saat itu aku kelas 3 Aliyah, detik-detik untukku  meninggal sekolah ini. Banyak moment-moment sedih, indah,  nano-nano yang sangat sulit untuk ku lupakan.
Tiba-tiba hp ku berdering dan itu telah membuyarkan seluruh lamunan ku, ku buka perlahan message dari Pembina PASKIBRA “Da di tunggu bpk di ruang PASKIBRA kasih tau juga  teman-teman yang lain, sekarang”. Tak menunggu lama aku segera menuju ruang PASKIBRA, teryata  Teman-teman anggota PASKIBRA sudah berkumpul di sana. Sebut saja pak Agus Pembina PASKIBRA itu. “Alhamdulillah sekolah kita di beri kepercaayann untuk mengibarkan bendera dalam rangka Ulang Tahun Departemen Agama Kabupaten Cirebon yang ke 63 tahun pada tanggal 3 Januari nanti” katanya begitu bahagia, tanpa aba-aba kami pun bersorak gembira.  “HOREEEEEEE”. Aku tersadar artinya aku tak bisa menikmati masa liburan ku, kini kebahagian itu telah berganti dengan kesedihan. Hiks hiks. . .gumamku dalam hati. Bapak harap kelas 3 untuk mengikutinya. Kita mulai latihan sehari sesudah dibagikan raport. Pak Agus pun meninggalkan ruangan PASKIBRA.
‘Oooooohhh tidakkkk , , , nggak mau, ku pengen pulang’ keluhku dalam hati.  Kini semua rencana yang tersusun rapi telah hancur berantakan.
Akhirnya hari pembagian rapor pun tiba, aku tak ingin ke sekolah tapi disisi lain ku ingin tau berapa hasil yang ku capai. Waktu telah menunjukkan Jam 09.00 tepat, ku langhkahkan kaki ini menuju sekolah. Semua teman-teman ku telah  berkumpul di depan kelas untuk mengetahiu berapa nilai yang telah mereka dapatkan.
“ aida dari mana aja??” tadi kamu di cariin pak Agus ma Kepsek tuch, udah berapa kali pak Agus  kesini nyariin kamu. Ucap salah satu temanku. Iyya makasih jawabku singkat
Huaaaahhhhhhhhh. . . hati ku menjerit. . . . aduhhh kok jadi di kejar-kejar kaya maling gini sih. Huffft, , , gumam ku dalam hati
Tak terasa, hasil ujian pun telah di bagikan. ‘Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan’. “Meth liburan ya teman-teman, jangan lupa pada bawa oleh-oleh nanti kita makan bareng-bareng”. Kata Anis begitu bahagia
“Akhhh…. Kamu enak bisa pulang,  aku nggak pulang nih , , , masih ada tugas Negara tw” Gaya loe, ,  mang tugas apa sih??? Kata Effa
“ hufft Ku harus ngibarin bendara ultah DEPAG, emmm, , , pengen pulangg!!!” ucapku manja
“Hahahahaha, , kasian bangetts sih, , , sabar bae ya,, , sukses lah”, jawab teman-teman ku. . .
“Huhuhuhuhu”, kata ku galak
Akhirya teman-teman saling  berpamitan untuk pulang ke kampung halaman mereka masing-masing. ‘Huhuhuhu, , , ku di tinggal sendirian disini’ gumam ku sedih
Hari hari latihan pun telah dimulai, , ,pagi pagi di beri sarapan 3x lari lapangan ranggajati, sorenya pun kami mendapatkan oleh-oleh lari juga. Cacian, kena marah, bending, push up kini telah menjadi makanan harian ku  dalam persiapan pengibaran.
Capeeeeeeeee. . . itulah yang ku rasakan selama 10 hari hari. Muka udah kayak udang goreng, kulit tak kalah seperti orang Papua.  Tidakkkkkkkkkk, , , tak terasa -2H, , benar- benar berat yang ku rasakan. “ Jangan sampe latihan cape-cape, pas ngibrin bendara gagal. Yang malu kalian semua, sekolah juga malu, bawahlah nama baik sekolah”. Kini semangat ku mulai membangkit, rasa cape pun kini telah menghilang. Alhamdulillah -1H libur, ya  lumayan wat istrahat kata ku senang.
Waktu telah bergulir begitu cepat, untuk persiapan aku dan teman-teman menginap di Asrama sekolah. Semua persiapan mulai dari pakaian, aksesoris paskibra sudah di persiapkan. Tak sabar rasanya aku menunggu  hari esok datang. ‘Bismillah semoga acaranya suskses dan dapt membawa nama harum sekolah”.
Malam harinya kami di bekali nasehat-nasehat oleh Pembina maupun kepala sekolah. “Terima  kasih kepada anak-anaku  karena  sudah meluangkan waktu libur kalian untuk acara ini dan telah membawa baik nama sekolah, Bapak harap kalian tidak bosan. Setelah acara ngibarin bendera selesai , silahkan kalian atur waktu saja kita pergi ke BANDUNGya itumg-itung  sebagai ganti liburan kalian”, kata kepala sekolah bijak
Horeeeeeeeeeeeeee. . . . serentak anak-anak menjawab.
Pagi pun tiba, persiapan yang kami lakukan  sudah matang. Pukul 07.30 kami berangkat menuju lapangan Ranggati SUMBER. Rasa deg-degan kini telah menyelimuti ku dan teman-temanku. “Mari kita berdo’a bersama-sama semoga pengibaran bendera yang kita lakukan  diberi kelancaran tak ada hambatan apapun . Berdo’a mulai... Amien.  
Rangkaian acara upacara  telah terlaksana. “ Pengibaran  bendera merah putih di iring cord music oleh petugas”, ucap protocol
Gerak langkah kaki kami telah menghiasi seluruh area lapangan dan akhirnya pengibaran pun telah selesai dengan sukses dan lancar.  ‘Alhamduliilah,  Upacara kini telah selesai di selenggarakan. Kita berphoto bersama dengan Kepala Sekolah serta KANDEPAG. “Terima kasih Pengibaran Bendera berjalan begitu sukses, Bapak akan abadikan photo ini”, ucap KANDEPAG dengan bangga. Kini hanya rasa senang yang ku rasakan, tak sia-sia aku mengabaikan waktu liburan ku.

*5 hari kemudian*
Akhirnya hari yang ku tunggu telah datang, hari ini adalah hari dimana aku dan teman-teman pergi  ke BANDUNG. Disana kami berniat menghilangkan rasa penat, cape yang telah kami rasakan selama kami latihan. ‘Hahahaiiiiiiii , , , Asyikkkkk. . . nyampe juga di villa ciwidey. . begitu sejuk udara bandung yang dirasa, indahnya alam  ini’. Kata ku senang. Untuk hari ini  Kami mengeliling sekitar villa dan berenang saja karena waktu sudah sore.
Ke esokan harinya kami menuju Kebun Teh, , amboiiiiiii, , ,begitu indah pemandangannya, kemudian di lanjutkan pergi ke  Kebon Strawberry, seruuuuuu ,,, merah-merah dan gede-gede sekali stawberynya.  Setelah itu kami menuju Situ Patenggang Batu Cinta dengan keindahannya. Selama perjalan itu kami ditemani oleh hamparan kebun teh yang begitu rapi nan indah.
Indah niann pemandangan Situ Patenggang, udaranya yang sejuk begitu terasa. Kabut tebal menimbulkan pemandangan yang sangat indah. Situ Patenggang adalah danau yang begitu luas yang ditengahnya terdapat seprti hutan namun begitu indah dengan bentuk seperti love biasa di kenal dengan sebutan “Batu Cinta”. Untuk menuju ke Batu Cinta menggunakan perahu layar dengan membayar Rp. 10000. ‘SubhanaAllah begitu Indah ciptaan-Mu, menakjubkan sekali’, gumam ku.  Kami berputar mengelililing Batu Cinta, berphoto untuk dijadikan kenangan. Setelah puas berkeliling akhirya kami kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah.
Ternyata semua pengorbananku tak sia-sia, terima kasih ya Allah atas nikmat yang Kau berikan pada ku.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar