Laman

Tampilkan postingan dengan label coretan me. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label coretan me. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Agustus 2012

Pesantren Bukanlah Hal Yang Menakutkan


            Ketika mendengar kata “Pesantren”, disebagian  masyarkat beranggapan pesantren itu sebagai penjara, tempat disiksa, segala sesuatu dikerjakan dengan sendiri, hanya ngaji, ngaji dan ngaji. Tidurnya betumpuk-tumpukan, makannya bareng-bareng. Apasih pesantren tuh?buat apa kita mesantren. Toh disekeliling rumah kita banyak tempat pengajian. Seabrek fikiran negatif tentang pesantren dalam benak fikiran.
            Dikalangan masyarakat, banyak yang mengenal pesantren merupakan kelompok islam yang masih kaku dan tidak mengikuti perkembngan zaman. Terlihat dari pakaian yang masih tertutup, ketika belajar masih menggunakan sistem belajar dengan kitab kuning yang terkesan masih jadul dan purba. Apalagi tahun lalu, terjadi bom bunuh diri di polresta Cirebon. Orang tersebut terditeksi didikan dari pesantren.
            Terlebih anak-anak remaja sekarang lebih suka dengan yang berbau modern. Seperti labih sering jalan-jalan, berpakaian minim, nongkrong, mengkuti trend tradisi barat tanpa filtrasi , menggunakan trend teknologi yang berlebihan. Ketika anak” usia SMP diminta orang tuannya mesantren, namun anak itu berdalih “ buat pa mesantren, mesantren itu katro, gak gaul, gaptek pula”. Maysa Allah miris sekali mendengarnya.
            Namun sebenarnya pesatren tidaklah seperti itu. Misalnya dibeberapa pesantren di di Cirebon, seperti pesantren Ciwaringin, Kempek, Buntet, Gedongan dan lain sebagiannya. Dalam pengajarannya, terdapat juga pelajaran-pelajaran umum tak hanya ngaji-ngaji aja. Akan tetapi tetap kitab kuning sebagai acuannya. Bisa dikatakan, bahwa pesantren tersebut merupakan pesantren salaf dan modern. Yakni memadukan sistem kitab kuning dengan pengetahuan zaman sekarang. Juga terdapat fasilitas lain-lain yang ada dalam pesantren seperti sarana & prasaranakomputer, perpustakaan sehingga para santri pun tidak ketingglan zaman atau tidak mengenali IPTEK dengan tetap menanamkan nilai-nilai pesatren memegang tradisi yang baik dan masih layak.
            Meskipun sistem pengajaran dalam pesantren tidak mempunyai kurikulum yang relavan, tetapi ketika mengajarkan pak kiayi slalu memberikan penjelsan tentang pengaplikasian di zaman sekarang atau fenomena yang berhubungan yang terjadi di zaman ini.
Ketika mesantren pun, para santri juga bias melaksanakn pendidikan formal . Maka pengetahuan jasmani dan rohani pun dapat kita peroleh.
Pengalaman saya pribadi ketika mesantren, saya akui ketika oaring tua meminta saya untuk mesantren awalnya saya menolak. Fikiran negative tentang pesantren mencuat dalam benakku. Tetapi ketika sudah terjun langsung (mesantren bacanya), woowww  . .  Masya Allah sungguh luar biasa nikmatnya. Banyak pengalaman yang saya dapatka. Mempunyai banyak teman di berbagai daerah, tidak hanya dari Cirebon , tetapi dari bebagai kota lainya. Dulu saya pernah berguru di pesanter Assa’adah Babakan Ciwaringin. Ketika masa jadi santri memang dididik untuk mandiri. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan teman-teman dekat pun membantu kita. Apabila kita sakit saling merawat antar sesame. Apabila kita mengerti dengan pelajaran sekolah, bias menanykan kepada teman ataupun kakak kelas. “ Malu Bertanya Sesat di Jalan”. Pepetah itu slalu saya ingat.
Tidak saya pungkiri , rasa kangen kepada orang tua di rumah slalu muncul. Di pesantren dilarang membawa handphone. Akan tetapi di kantor kesekretariatan di sediakan handphone yang berguna untuk kepentingan dengan keluarga saja. Jadi, jika rindu itu dataang, saya mengirim pesan mealalui handphone pesantreh dan orang tua saya pun akan menelpon balik. Sungguh senang . .  walau hanya dari handphone. Lalu u ceritakan keluh kesah ku. Ibu bpak pun menyemangati ku dari luar sana.
Islam adalah agama rahmatalillalaminm untuk semua makhluknya tanpa kelompok-kelopok tertentu. Tak selayaknya mersa paling benar sendiridan saling menyalahkan golongan, mamarginalkan kaum lemah dan memandang sebelah mata merupakan hal yang tidak patut untuk dilaksanakan. Semuanya harus dirangkul.
Dalam waktu dekat ini ada sekelompok yang mengatasnamakan agama dalam melakukan kekerasan. Mereka menganggap hal tersebut sebagai bentuk jihad, padahal menurut Hj. Afwah Mumtaz jihad konteks sekarang bukan jihad dalam bentuk peperanangn atau pengebiman. Menolong kaum dhuafa meupakan konteks yang tepat untuk zaman sekarang.
Dari pengalaman dan fakta- fakta tersebut, selayaknya masyarakat tidaklah  menganggap bahwa pesantren adalah lembaga ayang yang tidak mengikuti perkembangan zamandan terisolasi. Hamper semua pesantren sudah mengembangkan diri bahkan maju karena telah memadukan integritas islam & pengetahuan.

Jumat, 06 April 2012

^ Kau yang tlah melahrkan ku

^ Kau yang tlah melahrkan ku
kau curahkn sgla.a
Dengan sbar
engkau bimbing ku
Tanpa knaL lelah engkau gendoNg ku
Tak kau lepaskan ku dlam stiap pelukan mu
Tak pernah kau skiti dan Lukaiku
Tak kau hiraukn panas.a matahari menyengat akan tubh mu
Tak kau hirauan anggun.a gerimis bahasi wajah mu
Tak kau hiraukan cucuran keringat dlam tubuhmu

kau slalu ada ktka ku murung, tenggelam dlam keraguan

dEmi aku
kau korbn kn sgla.a

letih mu karena ku
ku tau engkau slalu b.cucuran air mata
kan ku ganti dengan kbahagian.n

Bunda . .
Maaf kan aku
senantiasa ku panjatkan do'a untuk mu bunda
Tak mungkn ku bls ksh sayang mu

Bunda ku menyayangi mu

Ya AlLah. . .
Ampuni dosa.a
syangilah ia seperti menyayangi ku . .

Ya AlLah . .
Berilah ia slalu kebahagian, ingn ku ukir slalu senyum.a

HAPPY MOTHER DAY. . .^_^

SyukroN bunda
ana uhibbuki . .^_^
Lupph yOu BUNDA <3

experience


NUR AIDA FAJRIYANTI
IPA-BIOLOGI A

TAK LIBURAN PUN TAK APA-APA
            Ujian semester telah ku lewati. Pembagian raport yang  telah lama ku  nanti akhirnya datang menghampiri ku. Kini Liburan pun bersedia menjemputku. Akhirnya semua penantian panjang yang telah hadir kembali menyelimuti diriku, kini aku bisa merasakan tidur di kasur yang empuk, makan-makan yang enak, bisa  nonton tv, jalan-jalan,  kumpul bareng keluarga, manja-manjaan ma Ibu. Dan masih banyak hal yang ku lakukan yang bisa  membuat hati ku senang. “ Ibu, Bapak, Aida kangennnnnnnd” , , , itulah rentetan khayalan yang terbesit dalam benak ku ketika liburan telah tiba.
Hamper 6 bulan ku meninggalkan kampung halamanku untuk menimba ilmu. Perjalanan putih abu-abu, ku sangat tertarik dengan kegiatan organisasi, yaitu PASKIBRA. PASKIBRA adalah kegiatan yang sangat menarik bagiku, karena PASKIBRA lah kini aku masih bisa tetap bertahan di daerah orang dan memberikan semangat bagi ku untuk tetap aktif dalam organisasi sekolah.
Hmmmmmm, , , sedikit ku ceritakan awal masuk ku  berkecimbung di dunia  PASKIBRA.
Ketika Masa Orientasi Sekolah telah terlaksana, kegiatan sekolah pun akan dimulai. Tak terasa diriku telah mengijak dewasa. Putih biru yang dulu masih ku kenanakan kini telah berganti dengan putih abu-abu. Tak terasa Pembelajaran di sekolah pun telah dimulai. Ketua kelas pun  mengatakan :“teman-teman ada audisi Pengibaran Bendera untuk memperingati 17 Agustustus nihh,, kalau ada yang berminat silahkan mendaftar diri ke secretariat PASKIBRA.”
Hati ku merasa bahagia ketika mendengar pengumuman tersebut. Tanpa piker panjang aku pun berminat untuk mengikuti audisi itu. Aku pun langsung menawarkan kepada teman-temanku untuk mengikuti audisi tersebut, tapi semua itu sia-sia, semua temanku tak ada yang berminat mengikuti audisi tersebut.
“ Hueue, , kenapa nggak da yang mau sih. . . masa aku sendirian?? Hemmm, , , apa boleh buat, aku harus berani, semangatttttt” kataku dalam hati.
Dengan penuh keyakinan ku langkahkan kaki ini menuju tempat audisi PASKIBRA, dengan kepasrahan dan tekad kuat ku, kini ku berdiri mengikuti audisi tersebut. Audisi pun berlangsung, begitu menegangkan dan membuat jantung ini berdebar begitu kencang, tak ku sangka akhirnya pengorbananku tak sia-sia dengan perasaan bahagia akhirnya aku diterima dan menjadi anggota PASKIBRA.
“Alhamdulillah, terima kasih ya Allah” ucap ku syukur

Huuumppp.. Kembali ke cerita awal .
 Disela-sela hari bebas setelah ujian semester ada kegiatan yang diselenggrakan OSIS seperti footsal bagi siswa dan basketball bagi siswi. Pada saat itu aku kelas 3 Aliyah, detik-detik untukku  meninggal sekolah ini. Banyak moment-moment sedih, indah,  nano-nano yang sangat sulit untuk ku lupakan.
Tiba-tiba hp ku berdering dan itu telah membuyarkan seluruh lamunan ku, ku buka perlahan message dari Pembina PASKIBRA “Da di tunggu bpk di ruang PASKIBRA kasih tau juga  teman-teman yang lain, sekarang”. Tak menunggu lama aku segera menuju ruang PASKIBRA, teryata  Teman-teman anggota PASKIBRA sudah berkumpul di sana. Sebut saja pak Agus Pembina PASKIBRA itu. “Alhamdulillah sekolah kita di beri kepercaayann untuk mengibarkan bendera dalam rangka Ulang Tahun Departemen Agama Kabupaten Cirebon yang ke 63 tahun pada tanggal 3 Januari nanti” katanya begitu bahagia, tanpa aba-aba kami pun bersorak gembira.  “HOREEEEEEE”. Aku tersadar artinya aku tak bisa menikmati masa liburan ku, kini kebahagian itu telah berganti dengan kesedihan. Hiks hiks. . .gumamku dalam hati. Bapak harap kelas 3 untuk mengikutinya. Kita mulai latihan sehari sesudah dibagikan raport. Pak Agus pun meninggalkan ruangan PASKIBRA.
‘Oooooohhh tidakkkk , , , nggak mau, ku pengen pulang’ keluhku dalam hati.  Kini semua rencana yang tersusun rapi telah hancur berantakan.
Akhirnya hari pembagian rapor pun tiba, aku tak ingin ke sekolah tapi disisi lain ku ingin tau berapa hasil yang ku capai. Waktu telah menunjukkan Jam 09.00 tepat, ku langhkahkan kaki ini menuju sekolah. Semua teman-teman ku telah  berkumpul di depan kelas untuk mengetahiu berapa nilai yang telah mereka dapatkan.
“ aida dari mana aja??” tadi kamu di cariin pak Agus ma Kepsek tuch, udah berapa kali pak Agus  kesini nyariin kamu. Ucap salah satu temanku. Iyya makasih jawabku singkat
Huaaaahhhhhhhhh. . . hati ku menjerit. . . . aduhhh kok jadi di kejar-kejar kaya maling gini sih. Huffft, , , gumam ku dalam hati
Tak terasa, hasil ujian pun telah di bagikan. ‘Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan’. “Meth liburan ya teman-teman, jangan lupa pada bawa oleh-oleh nanti kita makan bareng-bareng”. Kata Anis begitu bahagia
“Akhhh…. Kamu enak bisa pulang,  aku nggak pulang nih , , , masih ada tugas Negara tw” Gaya loe, ,  mang tugas apa sih??? Kata Effa
“ hufft Ku harus ngibarin bendara ultah DEPAG, emmm, , , pengen pulangg!!!” ucapku manja
“Hahahahaha, , kasian bangetts sih, , , sabar bae ya,, , sukses lah”, jawab teman-teman ku. . .
“Huhuhuhuhu”, kata ku galak
Akhirya teman-teman saling  berpamitan untuk pulang ke kampung halaman mereka masing-masing. ‘Huhuhuhu, , , ku di tinggal sendirian disini’ gumam ku sedih
Hari hari latihan pun telah dimulai, , ,pagi pagi di beri sarapan 3x lari lapangan ranggajati, sorenya pun kami mendapatkan oleh-oleh lari juga. Cacian, kena marah, bending, push up kini telah menjadi makanan harian ku  dalam persiapan pengibaran.
Capeeeeeeeee. . . itulah yang ku rasakan selama 10 hari hari. Muka udah kayak udang goreng, kulit tak kalah seperti orang Papua.  Tidakkkkkkkkkk, , , tak terasa -2H, , benar- benar berat yang ku rasakan. “ Jangan sampe latihan cape-cape, pas ngibrin bendara gagal. Yang malu kalian semua, sekolah juga malu, bawahlah nama baik sekolah”. Kini semangat ku mulai membangkit, rasa cape pun kini telah menghilang. Alhamdulillah -1H libur, ya  lumayan wat istrahat kata ku senang.
Waktu telah bergulir begitu cepat, untuk persiapan aku dan teman-teman menginap di Asrama sekolah. Semua persiapan mulai dari pakaian, aksesoris paskibra sudah di persiapkan. Tak sabar rasanya aku menunggu  hari esok datang. ‘Bismillah semoga acaranya suskses dan dapt membawa nama harum sekolah”.
Malam harinya kami di bekali nasehat-nasehat oleh Pembina maupun kepala sekolah. “Terima  kasih kepada anak-anaku  karena  sudah meluangkan waktu libur kalian untuk acara ini dan telah membawa baik nama sekolah, Bapak harap kalian tidak bosan. Setelah acara ngibarin bendera selesai , silahkan kalian atur waktu saja kita pergi ke BANDUNGya itumg-itung  sebagai ganti liburan kalian”, kata kepala sekolah bijak
Horeeeeeeeeeeeeee. . . . serentak anak-anak menjawab.
Pagi pun tiba, persiapan yang kami lakukan  sudah matang. Pukul 07.30 kami berangkat menuju lapangan Ranggati SUMBER. Rasa deg-degan kini telah menyelimuti ku dan teman-temanku. “Mari kita berdo’a bersama-sama semoga pengibaran bendera yang kita lakukan  diberi kelancaran tak ada hambatan apapun . Berdo’a mulai... Amien.  
Rangkaian acara upacara  telah terlaksana. “ Pengibaran  bendera merah putih di iring cord music oleh petugas”, ucap protocol
Gerak langkah kaki kami telah menghiasi seluruh area lapangan dan akhirnya pengibaran pun telah selesai dengan sukses dan lancar.  ‘Alhamduliilah,  Upacara kini telah selesai di selenggarakan. Kita berphoto bersama dengan Kepala Sekolah serta KANDEPAG. “Terima kasih Pengibaran Bendera berjalan begitu sukses, Bapak akan abadikan photo ini”, ucap KANDEPAG dengan bangga. Kini hanya rasa senang yang ku rasakan, tak sia-sia aku mengabaikan waktu liburan ku.

*5 hari kemudian*
Akhirnya hari yang ku tunggu telah datang, hari ini adalah hari dimana aku dan teman-teman pergi  ke BANDUNG. Disana kami berniat menghilangkan rasa penat, cape yang telah kami rasakan selama kami latihan. ‘Hahahaiiiiiiii , , , Asyikkkkk. . . nyampe juga di villa ciwidey. . begitu sejuk udara bandung yang dirasa, indahnya alam  ini’. Kata ku senang. Untuk hari ini  Kami mengeliling sekitar villa dan berenang saja karena waktu sudah sore.
Ke esokan harinya kami menuju Kebun Teh, , amboiiiiiii, , ,begitu indah pemandangannya, kemudian di lanjutkan pergi ke  Kebon Strawberry, seruuuuuu ,,, merah-merah dan gede-gede sekali stawberynya.  Setelah itu kami menuju Situ Patenggang Batu Cinta dengan keindahannya. Selama perjalan itu kami ditemani oleh hamparan kebun teh yang begitu rapi nan indah.
Indah niann pemandangan Situ Patenggang, udaranya yang sejuk begitu terasa. Kabut tebal menimbulkan pemandangan yang sangat indah. Situ Patenggang adalah danau yang begitu luas yang ditengahnya terdapat seprti hutan namun begitu indah dengan bentuk seperti love biasa di kenal dengan sebutan “Batu Cinta”. Untuk menuju ke Batu Cinta menggunakan perahu layar dengan membayar Rp. 10000. ‘SubhanaAllah begitu Indah ciptaan-Mu, menakjubkan sekali’, gumam ku.  Kami berputar mengelililing Batu Cinta, berphoto untuk dijadikan kenangan. Setelah puas berkeliling akhirya kami kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah.
Ternyata semua pengorbananku tak sia-sia, terima kasih ya Allah atas nikmat yang Kau berikan pada ku.









perempuan dan kekuatan

Perempuan dan Kekuatan
            Salah satu topik pembicaraan masyarakat dalam pengkipraan perempuan pada saat ini adalah dikenal dengan GENDER. Apasih pengertian dari Gender ?
            Zaman sudah modern bahkan sudah sangat modern, tetapi sayup-sayup pandangan miring masih saja terdengar dalam telinga kita. Bahwasanya “ Tempat Perempuan adalah rumah”. Apakah hanya di rumah saja tempat perempuan? Apkah perempuan dikodratkatan menjadi orang yang pasif saja? Ohhhh ,, ,,  TIDAK BISA !!. Jika perempuan hanya pasif saja dalam maka kemunduran lah yang terjadi dalam lingkungan masyarkat dan negara. Lalu bagaimana dengan islam? Oleh karena itu, pernan perempuan tidak kalah di perlukan dalam membangun sendi-sendi kehidupan masyarakat baik agama dan negara.
Ketika zaman Rasulullah perempuan tidak diharapkan untuk tercipta di dunia, bahkan di kubur hidup-hidup, perempuan di perlakukan semena-semena, di aniyaya, di siksa, ada juga yang di pertukarkan seperti barang-barang yang tak layak pakai. Astagfirullah  . .. .. akan tetapi subhanaallah, Nabi Muhammad yang telah mendobrak, membebsakan perempuan dari penghianatan besar dari kaum jahiliyah.
Perempuan adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk pria yang bengkok. Oleh karena, ia janganlah dibiarkan terus  bengkok karena bisa sulit di arahkan atau dipaksa untuk lurus, karena bisa patah. Dalam  artian, perempuan perlu bimbingan dan arahan agar ia tidak lemah dan kuat bertahan. Dalam sebuah pembahasan tentang perempuan, dinyatakan bahwa perempuan sulit menjadi seorang yang unggul dalam kepimpinan. Karena, perempuan cenderung lebih menggunakan perasaan dibandingkan dengan logika dalam memutuskan sebuah keputusan.
Berbeda dengan lelaki, lelaki benyak mengambil keputusan melalui logika daripada perasaannya. Hal ini memang dirasakan betul oleh orang banyak. Namun, terlepas dari kelemahan-kelamahan oleh perempuan, realitanya perempuan adalah makhluk tangguh dan kuat. Setiap perempuan berpotensi sebagai calon ibu. Tidak bisa dipungkiri semua ibu adalah perempuan yang hebat yang telah mengorbankan banyak hal untuk anak-anaknya, bahkan nyawa. Seorang ibu harus melewati masa mengandung dimana ia harus membawa anak dalam perutnya selama kurang lebih 9 bulan. Masa berikutnya adalah melahirkan. Disinilah fase kekuatan seorang perempuan kembali diperlihatkan. Ibu mengorbankan hidupnya demi buah hatinya agar bisa menatap dunia. Setelah itu seorang ibu mengasuh anak, merawat, dan kemudian mendidiknya sehingga anak pandai berjalan, berlari, berbicara, mengetahiu banyak hal yang sebulmnya anak tidak tahu.
Selain kekuatan perempuan tersebut, perempua merupakan pionir peradaban. Disebutkan bahwa ibu adalah “ummul madrosah”, yakni pendidik pertama bagi anaknya. Jadi katanya, apabila seorang berhasil mendidik anaknya maka ia berhasil mencetak generasi-generasi yang memajukan sebuah peradaban atau sebaliknya. Dalam hal semacam ini, maka seorang ibu atau perempuan manapun diharuskan menjadi perempuan yang cerdas baik secara intelektual, emosional apalagi spiritual.
Islam sama sekali tidak memandang rendah perempuan. Sebaliknya, Islam sangat menjunjung tinggi perempuan. Dimana dalam sabda nabi Muhammad disebutkan bahwa ketika ada seorang sahabat bertanya, siapa orang yang kita hormati setelah kita patuh kepada Allah dan Rasul, dan nabipun menjkawab ibu sebanyak tiga kali setelah itu barulah ayah.
Bukan tanpa alasan, nabi berkata demikian. Mengingat betapa tangguhnya dan kuatnya seorang perempuan dalam mengarangi kehidupan, seperti dipaparkan di atas.
Oleh karena perempuan tidak boleh dipandang sebelah mata. Perempuan memiliki peranan yang sama besar dengan laki-laki. Ia dapat bekerja sama dengan laki-laki untuk membangun sebuah perdaban yang lebih baik. Maka, untuk mencapai hal tersebut perempuan harus belajar, harus cerdas, harus aktif dan menjadi perhiasan indah. Bukankah wanita adalah perhiasan dunia yang paling baik. Sudahkan kita sebagai perempuan menjadi perhiasan yang baik dan indah itu?

Referensi
M. Quraish Sihab. Perempuan.lentera hati. 2010. Tangerang
Tim lina. Jadi Muslimah kudu sukses. 2005. Syaamil. Bandung.

Minggu, 25 September 2011

akhhh , , menyebalkaannn

jahattttttttt, ,  kamu kamu dan kamuu sama jahattt , ,
takk adaa lagii nama muu dalam benakk ku
begituu mudahh kau ubah angann

Jumat, 22 April 2011

essai ku to b. indo

NUR AIDA FAJRIYANTI
BIOLOGI A / II


BUDIDAYA MEMBACA UNTUK KEMAJUAN INDONESIA

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Namun hal itu masih belum bisa diimbangi dengan besarnya jumlah SDMnya. Terbukti dengan fakta bahwasanya Indonesia masih berpredikat sebagai negara “berkembang”, tingginya angka pengangguran, rendahnya kwalitas pendidikan dan banyaknya jumlah angka buta huruf.
Tidak mengherankan apabila Indonesia masih kalah saing dengan negara-negara lain. Baik dari bidang ilmu pengetahuandan teknologi. Hal itu terjadi karena rendahnya kualitas masyarakat Indonesia yang pada umumnya kurang berminat dalam hal membaca.
Padahal membaca sangat penting dilakukan untuk menambah informasi, membuka cakrawala berfikir dan menentukan sebuah pandangan. Bahkan dalam sebuah artikel di internet disebutkan bahwa membaca dapat membantu berfikir kritis dan sistematis.
Akan tetapi berdasarkan hasil United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, Jerman yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi.
Ada beberapa penyebab mengapa masyarakat mengapa masyrakat Indonesia kurang berminat dalam membaca, yang pertama yaitu kemiskinanan. Kemiskinan yang dihadapi oleh banyak masyrakat Indonesia menyebabkan mereka tidak mampu untuk membeli buku bacaan. Faktor yang kedua adalah lingkungan. Dengan maraknya tontonan televisi di rumah, pesatnya jejaring dunia maya khususya “facebook” serta orang-orang sekitar yang kurang mendukung untuk senang membaca menjadi faktor yang sangat berpengaruh.
Dari dua faktor yang membuat masyrakat Indonesia malas membaca menyebabkan Indonesia menjadi bangsa yang sulit untuk maju. Bahkan untuk menjadi negara berkembang saja masih terseok--seok. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh A. Chaedar dalam artikelnya yang berjudul “Membangun Mesin Reproduksi Pengetahuan”.
Oleh karena itu pemerintah seharusnya memberikan perhatian dan berperan lebih terhadap masyrakat untuk meningkatkan minat baca. Terlebih lagi manfa’at dari  membaca, bisa memajukan peradaban bangsa.
Berikut beberapa upaya yang sekiranya bisa mendorong masyarakat Indonesia untuk membudidayakan membaca diantaranya:
1.    Terdapat kesadaran tinggi dari setiap individuakan pentingnya ilmu yang didapat dari membaca.
2.    Pemerintah menggiatkan pentingnya aktivitas membaca dengan memberikan layanan buku gratis disetiap daerah-daerah sehingga kalangan bawahpun dapat menikmati buku bacaan.
3.    Mengkondusifkan lingkungan keluarga yang membuat anak agar senang membaca.
4.    Saling menyerukan ajakan bahwasanya membaca itu sangatlah menarik, bermanfa’at dan mudah
Upaya-upaya diatas yang sekiranya mendorong minat baca masyarakat Indonesia dapat berakibat pada kemajuan bangsa dan Indonesia mampu menyeimbangi negara-negara maju. Hal itu karena masyrakat yang berilmu akibat dari banyak membaca.

Selasa, 01 Maret 2011

tak liburan pu tak apa-apa


NUR AIDA FAJRIYANTI
IPA-BIOLOGI A

TAK LIBURAN PUN TAK APA-APA
            Ujian semester telah ku lewati. Pembagian raport yang  telah lama ku  nanti akhirnya datang menghampiri ku. Kini Liburan pun bersedia menjemputku. Akhirnya semua penantian panjang yang telah hadir kembali menyelimuti diriku, kini aku bisa merasakan tidur di kasur yang empuk, makan-makan yang enak, bisa  nonton tv, jalan-jalan,  kumpul bareng keluarga, manja-manjaan ma Ibu. Dan masih banyak hal yang ku lakukan yang bisa  membuat hati ku senang. “ Ibu, Bapak, Aida kangennnnnnnd” , , , itulah rentetan khayalan yang terbesit dalam benak ku ketika liburan telah tiba.
Hamper 6 bulan ku meninggalkan kampung halamanku untuk menimba ilmu. Perjalanan putih abu-abu, ku sangat tertarik dengan kegiatan organisasi, yaitu PASKIBRA. PASKIBRA adalah kegiatan yang sangat menarik bagiku, karena PASKIBRA lah kini aku masih bisa tetap bertahan di daerah orang dan memberikan semangat bagi ku untuk tetap aktif dalam organisasi sekolah.
Hmmmmmm, , , sedikit ku ceritakan awal masuk ku  berkecimbung di dunia  PASKIBRA.
Ketika Masa Orientasi Sekolah telah terlaksana, kegiatan sekolah pun akan dimulai. Tak terasa diriku telah mengijak dewasa. Putih biru yang dulu masih ku kenanakan kini telah berganti dengan putih abu-abu. Tak terasa Pembelajaran di sekolah pun telah dimulai. Ketua kelas pun  mengatakan :“teman-teman ada audisi Pengibaran Bendera untuk memperingati 17 Agustustus nihh,, kalau ada yang berminat silahkan mendaftar diri ke secretariat PASKIBRA.”
Hati ku merasa bahagia ketika mendengar pengumuman tersebut. Tanpa piker panjang aku pun berminat untuk mengikuti audisi itu. Aku pun langsung menawarkan kepada teman-temanku untuk mengikuti audisi tersebut, tapi semua itu sia-sia, semua temanku tak ada yang berminat mengikuti audisi tersebut.
“ Hueue, , kenapa nggak da yang mau sih. . . masa aku sendirian?? Hemmm, , , apa boleh buat, aku harus berani, semangatttttt” kataku dalam hati.
Dengan penuh keyakinan ku langkahkan kaki ini menuju tempat audisi PASKIBRA, dengan kepasrahan dan tekad kuat ku, kini ku berdiri mengikuti audisi tersebut. Audisi pun berlangsung, begitu menegangkan dan membuat jantung ini berdebar begitu kencang, tak ku sangka akhirnya pengorbananku tak sia-sia dengan perasaan bahagia akhirnya aku diterima dan menjadi anggota PASKIBRA.
“Alhamdulillah, terima kasih ya Allah” ucap ku syukur

Huuumppp.. Kembali ke cerita awal .
 Disela-sela hari bebas setelah ujian semester ada kegiatan yang diselenggrakan OSIS seperti footsal bagi siswa dan basketball bagi siswi. Pada saat itu aku kelas 3 Aliyah, detik-detik untukku  meninggal sekolah ini. Banyak moment-moment sedih, indah,  nano-nano yang sangat sulit untuk ku lupakan.
Tiba-tiba hp ku berdering dan itu telah membuyarkan seluruh lamunan ku, ku buka perlahan message dari Pembina PASKIBRA “Da di tunggu bpk di ruang PASKIBRA kasih tau juga  teman-teman yang lain, sekarang”. Tak menunggu lama aku segera menuju ruang PASKIBRA, teryata  Teman-teman anggota PASKIBRA sudah berkumpul di sana. Sebut saja pak Agus Pembina PASKIBRA itu. “Alhamdulillah sekolah kita di beri kepercaayann untuk mengibarkan bendera dalam rangka Ulang Tahun Departemen Agama Kabupaten Cirebon yang ke 63 tahun pada tanggal 3 Januari nanti” katanya begitu bahagia, tanpa aba-aba kami pun bersorak gembira.  “HOREEEEEEE”. Aku tersadar artinya aku tak bisa menikmati masa liburan ku, kini kebahagian itu telah berganti dengan kesedihan. Hiks hiks. . .gumamku dalam hati. Bapak harap kelas 3 untuk mengikutinya. Kita mulai latihan sehari sesudah dibagikan raport. Pak Agus pun meninggalkan ruangan PASKIBRA.
‘Oooooohhh tidakkkk , , , nggak mau, ku pengen pulang’ keluhku dalam hati.  Kini semua rencana yang tersusun rapi telah hancur berantakan.
Akhirnya hari pembagian rapor pun tiba, aku tak ingin ke sekolah tapi disisi lain ku ingin tau berapa hasil yang ku capai. Waktu telah menunjukkan Jam 09.00 tepat, ku langhkahkan kaki ini menuju sekolah. Semua teman-teman ku telah  berkumpul di depan kelas untuk mengetahiu berapa nilai yang telah mereka dapatkan.
“ aida dari mana aja??” tadi kamu di cariin pak Agus ma Kepsek tuch, udah berapa kali pak Agus  kesini nyariin kamu. Ucap salah satu temanku. Iyya makasih jawabku singkat
Huaaaahhhhhhhhh. . . hati ku menjerit. . . . aduhhh kok jadi di kejar-kejar kaya maling gini sih. Huffft, , , gumam ku dalam hati
Tak terasa, hasil ujian pun telah di bagikan. ‘Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan’. “Meth liburan ya teman-teman, jangan lupa pada bawa oleh-oleh nanti kita makan bareng-bareng”. Kata Anis begitu bahagia
“Akhhh…. Kamu enak bisa pulang,  aku nggak pulang nih , , , masih ada tugas Negara tw” Gaya loe, ,  mang tugas apa sih??? Kata Effa
“ hufft Ku harus ngibarin bendara ultah DEPAG, emmm, , , pengen pulangg!!!” ucapku manja
“Hahahahaha, , kasian bangetts sih, , , sabar bae ya,, , sukses lah”, jawab teman-teman ku. . .
“Huhuhuhuhu”, kata ku galak
Akhirya teman-teman saling  berpamitan untuk pulang ke kampung halaman mereka masing-masing. ‘Huhuhuhu, , , ku di tinggal sendirian disini’ gumam ku sedih
Hari hari latihan pun telah dimulai, , ,pagi pagi di beri sarapan 3x lari lapangan ranggajati, sorenya pun kami mendapatkan oleh-oleh lari juga. Cacian, kena marah, bending, push up kini telah menjadi makanan harian ku  dalam persiapan pengibaran.
Capeeeeeeeee. . . itulah yang ku rasakan selama 10 hari hari. Muka udah kayak udang goreng, kulit tak kalah seperti orang Papua.  Tidakkkkkkkkkk, , , tak terasa -2H, , benar- benar berat yang ku rasakan. “ Jangan sampe latihan cape-cape, pas ngibrin bendara gagal. Yang malu kalian semua, sekolah juga malu, bawahlah nama baik sekolah”. Kini semangat ku mulai membangkit, rasa cape pun kini telah menghilang. Alhamdulillah -1H libur, ya  lumayan wat istrahat kata ku senang.
Waktu telah bergulir begitu cepat, untuk persiapan aku dan teman-teman menginap di Asrama sekolah. Semua persiapan mulai dari pakaian, aksesoris paskibra sudah di persiapkan. Tak sabar rasanya aku menunggu  hari esok datang. ‘Bismillah semoga acaranya suskses dan dapt membawa nama harum sekolah”.
Malam harinya kami di bekali nasehat-nasehat oleh Pembina maupun kepala sekolah. “Terima  kasih kepada anak-anaku  karena  sudah meluangkan waktu libur kalian untuk acara ini dan telah membawa baik nama sekolah, Bapak harap kalian tidak bosan. Setelah acara ngibarin bendera selesai , silahkan kalian atur waktu saja kita pergi ke BANDUNGya itumg-itung  sebagai ganti liburan kalian”, kata kepala sekolah bijak
Horeeeeeeeeeeeeee. . . . serentak anak-anak menjawab.
Pagi pun tiba, persiapan yang kami lakukan  sudah matang. Pukul 07.30 kami berangkat menuju lapangan Ranggati SUMBER. Rasa deg-degan kini telah menyelimuti ku dan teman-temanku. “Mari kita berdo’a bersama-sama semoga pengibaran bendera yang kita lakukan  diberi kelancaran tak ada hambatan apapun . Berdo’a mulai... Amien.  
Rangkaian acara upacara  telah terlaksana. “ Pengibaran  bendera merah putih di iring cord music oleh petugas”, ucap protocol
Gerak langkah kaki kami telah menghiasi seluruh area lapangan dan akhirnya pengibaran pun telah selesai dengan sukses dan lancar.  ‘Alhamduliilah,  Upacara kini telah selesai di selenggarakan. Kita berphoto bersama dengan Kepala Sekolah serta KANDEPAG. “Terima kasih Pengibaran Bendera berjalan begitu sukses, Bapak akan abadikan photo ini”, ucap KANDEPAG dengan bangga. Kini hanya rasa senang yang ku rasakan, tak sia-sia aku mengabaikan waktu liburan ku.

*5 hari kemudian*
Akhirnya hari yang ku tunggu telah datang, hari ini adalah hari dimana aku dan teman-teman pergi  ke BANDUNG. Disana kami berniat menghilangkan rasa penat, cape yang telah kami rasakan selama kami latihan. ‘Hahahaiiiiiiii , , , Asyikkkkk. . . nyampe juga di villa ciwidey. . begitu sejuk udara bandung yang dirasa, indahnya alam  ini’. Kata ku senang. Untuk hari ini  Kami mengeliling sekitar villa dan berenang saja karena waktu sudah sore.
Ke esokan harinya kami menuju Kebun Teh, , amboiiiiiii, , ,begitu indah pemandangannya, kemudian di lanjutkan pergi ke  Kebon Strawberry, seruuuuuu ,,, merah-merah dan gede-gede sekali stawberynya.  Setelah itu kami menuju Situ Patenggang Batu Cinta dengan keindahannya. Selama perjalan itu kami ditemani oleh hamparan kebun teh yang begitu rapi nan indah.
Indah niann pemandangan Situ Patenggang, udaranya yang sejuk begitu terasa. Kabut tebal menimbulkan pemandangan yang sangat indah. Situ Patenggang adalah danau yang begitu luas yang ditengahnya terdapat seprti hutan namun begitu indah dengan bentuk seperti love biasa di kenal dengan sebutan “Batu Cinta”. Untuk menuju ke Batu Cinta menggunakan perahu layar dengan membayar Rp. 10000. ‘SubhanaAllah begitu Indah ciptaan-Mu, menakjubkan sekali’, gumam ku.  Kami berputar mengelililing Batu Cinta, berphoto untuk dijadikan kenangan. Setelah puas berkeliling akhirya kami kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah.
Ternyata semua pengorbananku tak sia-sia, terima kasih ya Allah atas nikmat yang Kau berikan pada ku.