PORIFERA DAN COELENTERATA
Dosen : Eka Fitria, S.Si M.Pd
Oleh
:
Nama
: Nur Aida Fajriyanti
NIM
: 1410160025
Kelas :
Biologi A/III
Kelompok
: II
Asisten
:
Aryono
Siti Yuni. S
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
PORIFERA DAN COELENTERATA
I.
Tujuan
1. Mengenal
obyek Porifera dan coelenterata
2. Menempatkan
obyek Porifera dan coelenterata pada kedudukan taksonominya
II.
Dasar
Teori
1. Filum
Porifera
Berdasarkan sejarah
embrionalnya dan ciri-ciri khusus yang di miliki oleh porifera beberapa ahli
memasukkan porifera ke dalam kelompok parazoa atau hewan sampingan. Sebagian
besar porifera hidup di laut kecuali famili Spongillidae yang hidup di
air tawar. Secara umum poifera memliliki ciri-ciri khusus antara lain :
a. Tubuh
memiliki banyak pori yang merupakan system saluran air yang menghubungkan
bagian luar dan bagian dalam tubuh
b. Tidak
memiliki alat gerak
c. Sistem
pencernaan berlangsung secara intraseluler
d. Tubuh
di sokong oleh mesenchim dan spikula-spikula atau bahan serabut yang tersusun
dari bahan organik
e. Struktur
tubuh di bagi atas tiga tipe yaitu ascon, sycon, dan rhagon.
f. Bersifat
holozoik maupun saprozoik
g. Berkembangbiak
secara seksual dan aseksual
Klasifikasi
filum ini berdasarkan bahan dasar pembentuk tubuhnya dan tipe spikulanya
a. Kelas
Calcarea atau Calcispongi (spikula berkapur)
Hidup di laut (pantai
yang dangkal), kerangka tubuh tersusun dari bahan kapur (CaCO3). Contoh Leucosoplenia,
Scypa, Grantia.
b. Kelas
Hexactinelida atau Hyalospongiae
Hidup di laut yang
dalam, tubuh tersusun daribahan silikat, dan spikula tipe hexaxon. Contoh : Eupletella,
Hyalonema.
c. Kelas
Demospongiae
Hidup di air tawar,
kerangka tubuh ada yang tersusun dari bahan silikat atau bahan sponging atau
campuran silikat dan sponging, spikula tipe tertra axon atau tanpa spikula
contoh: Oscarella, Spongilla.
2. Filum
Coelenterata
a. Kelas
Hydrozoa
Hidup di air tawar
dengan menempel pada objek yang ada di dalam air misalnya akar tumbuhan air,
hidup soliter, tubuh berbentuk silindris yang dapat dijulurkan dan dipendekkan.
Contoh : Hydra, Obelia, Hydractinia.
b. Kelas
Scypozoa
Sesuai dengan namanya
kelompok hewan ini memiliki tubuh yang berbentuk seperti mangkuk. Contoh : Aurelia
aurita.
c. Kelas
Anthozoa
Semua anggota kelas ini
hidup di laut, dari daerah intertidal sampai kedalaman 6.000 meter terutama di
perairan yang hangat. Hanya memiliki fase polip karena fase medusanya telah
tereduksi. Hidup menetap dan menempel pada objek yang terdapat di dasar laut.
Contoh : Tubipora, Gorgonia, Cerianthus, Acropora, Fungia, Montipora.
III.
Alat
Dan Bahan
ë Alat
:
1. Mikroskop,
2. gelas
objek,
3. gelas
penutup,
4. pipet
tetes
ë Bahan
:
1. larutan
HCl,
2. Hydra,
3. Koral,
4. Spongia,
5. Spikula,
6. Bermacam-macam
karang
IV.
Langkah
Kerja
a. Cara
mencari Hydra di alam
Karena di tumbuhan
eceng gondok yang kami bawa tidak terdapat Hydra maka kami menggunakan preparat
awetan untuk mengamati Hydra, kemudian menggambarnya dan membuat klasifikasinya.
b. Pengamatan
spikula
·
Mengambil sedikit rangka tubuh porifera,
meletakkan pada objek dan menetesinya dengan larutan HCl.
·
Mengamati dengan mikroskop, menggambar
macam-macam spikula yang teramati.
·
Berdasarkan spikula tersebut, kemudian
menentukkan kedudukan taksonominya.
c. Pengamatan
sponge
·
Mengambil sedikit sponge, mencucinya
dengan air bersih, kemudian menipiskannya hingga satu lapis dengan menggunakan
silet.
·
Meletakkan pada gelas onyek, memberi
sedikit air dan mengamati dengan mikroskop.
·
Mengambil sponge, menetesinya dengan
larutan HCl, kemudian mengamati apa yang terjadi.
d. Pengamatan
Koral
Menggambar dan
menyebutkan tipe koral yang tersedia kemudian menentukkan klasifikasi dalam
kedudukan taksonominya.
V.
Hasil
Pengamatan
NAMA
DAN GAMBAR
|
PERBESARAN
|
KETERANGAN
|
1.
Spongila
sp
|
10
x 40
|
-
Hanya
satu spikula yang terlihat
-
Spikula
monoakson
|
2.
Halinchondria
|
10
x 40
|
-
Tergolong kelas Demospongiae
-
Spikula berujung dua
|
3.
Scypha
sp
|
Makrokopis
|
-
Merupakan kelas Calcarea
-
Bertipe sycon
-
Tubuhnya tersusun dari bahan
silikat
-
Memiiki spikula dai zat kapur
|
4.
Leucosolenia
sp
|
Makrokopis
|
-
Tergolong dari kelas Calcarea
-
Bertipe ascon
-
Tubuhnya tersusun dari bahan
kapur (CaCO3)
|
5.
Eupletella
sp
|
10
x 10
|
-
Tergolong dari kelas
Hexactinelida
-
Bertipe rhagon
-
Tubuhnya tersusun dari bahan
silikat
|
6.
Hydra
sp
|
10
x 10
|
-
Hydra
sp
biasanya menempel pada akar enceng gondok
-
Hydra
sp
berwarna hijau transparan
-
Hidupnya
di air tawar
|
VI. Pembahasan
Praktikum kali ini , membahas
tentang Filum Porifera dan Coelenterata. Pengamatan yang pertama yaitu menyayat
spons kemudian menetesi dengan larutan HCl lalu diamati dengan menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 10x40, gambar yang dihasilkan seprti rongga
terdapat spikula satu akson tidak ada yang lain. Spikula satu akson disebut
dengan monoakson.
Hewan
spons merupakan hewan menetap sangat jarang keliatan bergerak. Semua hewan
spons digolongkan dalam filum porifera dan hampir semuanya berhabitat di airt laut.
Akan tetapi ada juga yang berhabitat di air tawar. Pada masa kini hewan spons
dikenal senagai cabang sendiri dari metozoa daan dinamakan kelompok parazoa.
Hewan ini melekat pada karang laut, pada kerangka-kerang kerang laut atau
dibawah geladak lantai pelabuhan atau darmaga dan dipermukan batu-batuan
perairan tawar.
Spongilla sp, diklasifikaikan
sebagai berikut :
Phylum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Dictioceractida
Famili : Dicticeractidaceae
Genus : Spongilla
Species : Spongilla sp
Pada
pengamatan karang diteteskan dengan HCl terlihat gambar yang rumit. Beberapa
macam akson terlihat mesoglea (berwarna kuning). Mesoglea adalah substansi
kental pada porifera untuk melindungi spikula. Juga ditemukan tetra akson,
diakson, triakson dan monoakson. Akan tetapi yang lebih dominan adalah
tetraakson dan monoakson. Dalm pengamatan ini , saya tidak mengetahui termasuk
dalam kelas apa hewan yang termati dalam mikroskop ukuran 10 x 40. Dalam buku
panduan yang sayapunya, ciri-ciri yang tersebut kurang jelas termasuk dalam
spesies atau ordo apa dan kamipun lupa untuk menanyakan pada asprak.
Pengamatan
selanjutnya yaitu pada hewan Makroskopi. Scypha yang
termasuk pada porifera air atau bertipe sycon. Tipe
Sycon merupakan tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan
dengan saluran air yang bercabang –cabang ke rongga-rongga sel koanosit.
selanjutnya ,air bergerak menuju ke spongiosol dan akhirnya keluar melalui
oskulum. ( lihat gambar b dibawan ini). Contoh: Scypha
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Calcarea
Subclass : Calcaronea
Order : Leucosolenida
Family : Sycettidae
Spesies : Scypha sp
.
Hewan
makrokopis selanjutnya adalh Leucosplenia
sp. Tipe Ascon Yang berbentuk jamban bunga yang
merupakan tipe paling sederhana dan dapat kita lihat suatu rongga sentral yang
disebut spongiocoel atau paragaster yang berfungsi sebagai proses pengambilan
mamakanan. Ujung atas dari jambangan terdapat lubang besar yang disebut osculum. Lubang itu merupakan pintu masuk aliran
air yang menuju kedalam ronggaparagester. Leucosplenia sp merupakan kelas Calcarea memiliki spicules yang terbentuk
dari kalsium karbonat (CaCO3). Spicule-nya berbentuk jarum tajam dan bercabang 3
atau 4. Air yang masuk melalui pori atau ostium bergerak melewati saluran
menuju rongga tubuh (spongiosol). Selanjutnya air keluar melalui oskulum. Contoh Leucosolenia.
Semua sponge air laut (marine sponge)
termasuk dalam kelas ini. Contohnya Grantia (Scypha),Leucosolenia
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Subclass : Calcaronea
Order : Leucosolenida
Family : Leucosoleniidae
Spesies : Leucosolenia sp
Pengamatan pada hewan makroskopis
yang ke tiga adalah Euplectella sp. Merupakan
spesies dari Rhagon. Tipe Rhagon merupakan tipe saluran air yang paling
komplek / rumit air yang masuk melalui pori atau ostium menuju kerongga –rongga
bulat yang saling berhubungan. Air dari rongga mengalir menuju ke spongiosol
dan akhirnya keluar melalui oskulum. Proses pengambilan zat-zat makanan terjadi
dikamar(ruang) kecil yang berflagel yang terdapat dibagian tengah saluran.
Flagel tersebut berasal dari koanosit yang melapisi dingsing kamar atau ruang
tersebut.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Hexactinellida
Order : Lyssacinosidea
Family : Lyssacinosidea
Spesies : Euplectella sp
Pengamatan yang terakhir yaitu pada Filium
Coelenterata, yaitu pada genus Hydro sp. Pengamatan ini dilakukan dengan
meneliti eceng gondok yang sudah diawetkan. Hydra sp memiliki
tubuh tubular dengan kaki perekat sederhana
yang disebut
basal. Hydra
sp memiliki simetri
radial. Hydra sp adalah
hewan predator milik kelas
Hydrozoa. Mereka
dapat ditemukan di
sebagian besar tercemar kolam air
tawar, danau, dan
sungai di
daerah beriklim
sedang dan tropis.
Kelenjar sel-sel
dalam basal mengeluarkan cairan
lengket yang
memungkinkan untuk sifat perekat. Hydra
sp memiliki
dua lapisan
tubuh utama dipisahkan
oleh mesoglea, suatu
zat seperti
gel. Lapisan luar
adalah epidermis, dan
lapisan dalam
disebut gastrodermis tersebut. Sel-sel
yang membentuk dua
lapisan tubuh relatif
sederhana.
Pada Hydra
sp ini memilki sebuah tentakel yang didalam beisi dengan nematokis atau
racun, yang berfungsi sebagai pertahanan jika ada musuh. Jika Hydra sp cemas
atau diserang, tentakel dapat
ditarik kembali
untuk tunas kecil,
dan kolom
tubuh sendiri
dapat ditarik
kembali pada
lingkup gelatin kecil. Hydra
sp umumnya
bereaksi dengan
cara yang sama
terlepas dari arah stimulus, dan ini
mungkin karena kesederhanaan
dari jaringan saraf.
Spesies: Hydra sp
VII. Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan , maka dapat disimpulkan :
1. Pada
pengamatan spons terdapat satu akson atau disebut dengan monoakson
2. Pada
pengamatan karang terdapat beberapa akson yaitu: mesoglea, tetraakoon, diakson,
monoakson, dan triakson.
3.
Pada hewan makrokopis Schypa sp tergolong dalam Sycon merupakan
tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan saluran air yang bercabang
–cabang ke rongga-rongga sel koanosit.
4.
Pada
Leucosolenia sp termasuk dalam tipe
ascon merupakan tipe paling sederhana.
5.
Pada
Makrokopis Eupectella sp tergolong
dalam tipe Rhagon merupakan tipe
saluran air yang paling komplek / rumit air yang masuk melalui pori atau ostium
menuju kerongga –rongga bulat yang saling berhubungan.
6. Dan pada Hydra sp memiliki struktur tubuh hydoteka, nematokis juga terdapat
tentakel. Yang trgolong dalam kelas Hydrozoa.
Pertanyaan
1. Jelaskan
perbedaan yang tampak pada perlakuan pemberian HCL?
2. Sebutkan
ada berapa jenis spikula yang teramati?
Jawab
1. Perbedaan
yang tampaknya adalah kejelasan preparat saat diamati menggunakan mikroskop,
adanya HCL membuat preparat nampak jelas dan terang.
2. Ada
empat spikula yaitu monoakson, diakson, triakson, dan tetraakson,
mesoglea.
DAFTAR PUSATAKA
Asin,Maskoeri.
1984.Sistematik Hewan
Invertebrata dan Vertebrata. Surabay: Sinar Wijaya.
Rusyana, adun.2011. Zoologi
Invertertebrata. Bandung: Alfabeta.
Suriawiria, U. 1980. Mikrobiologi Umum. Bandung:
FMIPA ITB
http://maritimku.blogspot.com/2009/03/tipe-tubuh-porifera.html Tgl akses
27 Oktober 2011. Pukul 23.00WIB
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/10/mengenal-seluk-beluk-phylum-porifera/ Tgl akses
27 Oktober 2011. Pukul 23.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar