LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
DESTILASI
Dosen : Kartimi M.Pd
Oleh:
Nama : Nur Aida Fajriyanti
NIM : 1410160025
Kelas : Biologi A
Kelompok : V ( Lima)
Asisten : - Lulinda
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
DESTILASI
I.
Tujuan
Memisahkan campuran dua senyawa
homogen atau lebih berdasarkan perbedaan titik didih dengan menggunakan
peralatan destilasi.
II.
Dasar Teori
Destilasi
merupakan metode pemisahan zat cair dan
larutanya berdasarkan perbedaan titik didih. Jika larutan dipanaskan, maka
komponen yang titik didiknya lebih rendah akan menguap lebih dahulu. Dalam proses
destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan
dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan.
Proses
destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu
pendingin, proses
pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar kondenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali
cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan
seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
Bahan yang
dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap
pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran
dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan
yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor).
Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut
destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gelas kimia
2. Selang
3. Gelas kimia plastic
4. Botol kaca
5. Pemanas listrik
Bahan
1. Bunga kenanga
2. Bunga melati
IV. Langkah Kerja
1.
Memasang rangkaian alat desrilasi
2.
Mengisi labu destilasi dengan air
3.
Memanaskan labu destilasi sampai
air mendidih
4.
Mengamati proses pemurnian
yang terjadi pada masing-masing ekstrak.
V. Hasil Pengamatan
No
|
Keterangan
|
Ekstrak
melati
|
Ekstrak
kenanga
|
1
|
Warna sebelum
|
Putih susu keruh
|
Hijau keruh
|
2
|
Warna sesudah
|
Putih keruh
|
Putih
|
3
|
Bau sebelum
|
Wangi
|
Wangur
|
4
|
Bau sesudah
|
Wangi menyengat
|
Wangur menyengat
|
VI. Pembahasan
Pengamatan kali ini mengenai penyulingan atau
destilasi. Destilasi atau penyulingan adalah suatu proses pemisahan
komponen yang berdasarkan pada perbedaan titik didih dimana komponen yang
mempunyai titik didih yang rendah terlebih
dahulu keluar dibanding titik didih yang tinggi. pada proses
ini terjadi proses penguapian yang diikuti pengembunan. Berdasarkan praktikum yang
telah dilakukan yiatu tentang destilasi, pada praktikum ini kami melakukan
pemurniaan pada ekstrak bunga kenanga dan estrak bunga melati.
Proses
destilasi memerlukan waktu yang lumayan lama. Percobaaan destilasi ini
dilakukan pemisahan secara penguapan pada ekstrak melati dan kenanga. Sebelum
dilakukan proses destilasi ekstrak melati berwarna putih susu keruh dan berbau
wangi, setelah dilakukan proses destilasi ekstrak melati berubah menjadi cairan
berwarna putih keruh dengan aroma berbau wangur menyengat
Pengamatan
pertama pada ekstrak bunga melati dengan hasil setelah dilakukan destilasi kami
mendapatkan hasil destilasi bunga melati yang murni atau berwarna bening.
Pengamatan
kedua pada ekstrak bunga kenanga dengan hasil setelah dilakukan destilasi kami
mendapatkan hasil destilasi bunga kenanga yang murni atau berwarna bening. Destilasi
dilakukan untuk memisahkan suatu caran dari campurannya apabila komponen lain
tidak ikut menguap (titk didih lain jauh lebih tinggi).
Ketika
pembuatan ekstrak terdapat perbedaan, pada bunga melati ekstrak dibuat agak mengental di banding
dengan bunga kenanga membuat ekstrak yang cair. Hasil yang didaptkan ekstrak
kenanga lebih cepat menguap dan menghasilkan distilasi lebih cepat dibanding
dengan bunga melati.
Larutan
atau yang telah dibuat dipanaskan hingga mendidih pada suhu sekitar 1000C. pada suhu tersebut, air akan menguap, sedangkan ekstrak tertinggal
dalam larutan karena masih jauh dari titik didihnya, yaitu 1.4670C.
Uap air
kemudian dilewatkan melalui kondensor (alat pengembun). Di dalam kondemsor, uap
air di dinginkan dan mengembun menjadi tetes-tetes air yang selanjutnya
ditampung dalam satu wadah. Ciran hasil destilasi disebut distilat. Air yang
diperoleh melalui proses destilasi disebut akuades atau air suling.
Tahapan Proses destilasi
Syarat utama
dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara distilasi adalah
komposisi uap harus berbeda dari komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan
larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap. Suhu cairan
yang mendidih merupakan titik didih cairan tersebut pada tekanan atmosfer yang
digunakan.
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga
zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak
menuju kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar kondenser), sehingga uap yang
dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya
kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen
tersebut. Kondensor merupakan wadah yang memiliki 2 celah, yaitu celah
masuk untuk aliran uap hasil reaksi dan celah keluar untuk aliran air keran.
Macam-Macam Destilasi
·
Destilasi
Sederhana
Prinsipnya
memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didih
yang jauh berbeda.
·
Destilasi Fraksionasi (Bertingkat)
Sama
sama-sama mudah menguap dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat. Destilasi
bertingkat sebenarnya adalah suatu proses destilasi berulang. Proses berulang
ini terjadi pada kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat
dimana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih
tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap)
sedangkan cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak dalam kondenser.
·
Destilasi Azeotrop, memisahkan
prinsipnya dengan destilasi sederhana, hanya destilasi bertingkat ini memiliki
rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu memisahkan dua
komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan. Untuk memisahkan
dua jenis cairan yang campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang
sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat
memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
·
Distilasi Kering : memanaskan
material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya. Biasanya digunakan untuk
mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.
·
Distilasi vakum: prosesnya
memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motede yang
digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm,
sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam suhu yang digunakan untuk
mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi.
·
Distilasi Uap, distilasi
uap
digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik
didih mencapai 200 °C atau lebih.
Dalam kehidupan
sehari-sehari, metode ini digunakan untuk mendapatkan ait tawar dan air laut. Sebagain
besar di Negara – negaa Timur Tengan yang langka sumber air tawar, air bersih
diperoleh dengan cara mendistilasi air laut.
VII.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1. Destilasi
atau penyulingan adalah suatu proses pemisahan komponen yang berdasarkan pada
perbedaan titik didih dimana komponen yang mempunyai titik didih yang rendah terlebih dahulu keluar dibanding titik didih yang
tinggi.
2.
Ketika pembuatan ekstrak terdapat
perbedaan, pada bunga melati ekstrak
dibuat agak mengental di banding dengan bunga kenanga membuat ekstrak yang
cair. Hasil yang didaptkan ekstrak kenanga lebih cepat menguap dan menghasilkan
distilasi lebih cepat dibanding dengan bunga melati.
3.
Proses destilasi diawali dengan
pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap.
Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin proses pendinginan
terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar kondenser),
sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair.
DAFTAR PUSTAKA
Brady E.
James, 1995, Kimia Universitas, Jilid 1, Bina Aksara, Jakarta.
Daryanto,
2003, Fisika Teknik, Rineka Cipta, Jakarta.
Keenan,
Kleinfelter, 1984, Kimia untuk Universitas, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
www.
Wikipedia/destilasi.
destilasi-Chem-Is
Try.Org_Situs-Kimia-Indonesia_.htm Tgl akses