Laman

Rabu, 22 Agustus 2012

DESTILASI


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
 DESTILASI
Dosen : Kartimi M.Pd



                                                     

                                                         

Oleh:
                                            Nama        :  Nur Aida Fajriyanti
                                            NIM          : 1410160025
                                            Kelas         :  Biologi A
                                            Kelompok :  V ( Lima)
                                            Asisten      :  - Lulinda
                                                             
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2012

 DESTILASI

I.                   Tujuan
Memisahkan campuran dua senyawa homogen atau lebih berdasarkan perbedaan titik didih dengan menggunakan peralatan destilasi.

II.                Dasar Teori
Destilasi merupakan metode pemisahan zat cair dan larutanya berdasarkan perbedaan titik didih. Jika larutan dipanaskan, maka komponen yang titik didiknya lebih rendah akan menguap lebih dahulu. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan.
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar kondenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.


III.   Alat dan Bahan
Alat :
1.      Gelas kimia
2.      Selang
3.      Gelas kimia plastic
4.      Botol kaca
5.      Pemanas listrik
Bahan
1.      Bunga kenanga
2.      Bunga melati

IV.   Langkah Kerja
1.      Memasang rangkaian alat desrilasi
2.      Mengisi labu destilasi dengan air
3.      Memanaskan labu destilasi sampai air mendidih
4.      Mengamati proses pemurnian yang terjadi pada masing-masing ekstrak.

V.      Hasil Pengamatan
No
Keterangan
Ekstrak melati
Ekstrak kenanga
1
Warna sebelum
Putih susu keruh
Hijau keruh
2
Warna sesudah
Putih keruh
Putih
3
Bau sebelum
Wangi
Wangur
4
Bau sesudah
Wangi menyengat
Wangur menyengat







VI.   Pembahasan
Pengamatan kali ini mengenai penyulingan atau destilasi. Destilasi atau penyulingan adalah suatu proses pemisahan komponen yang berdasarkan pada perbedaan titik didih dimana komponen yang mempunyai titik didih yang rendah terlebih dahulu keluar dibanding titik didih yang tinggi. pada proses ini terjadi proses penguapian yang diikuti pengembunan. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yiatu tentang destilasi, pada praktikum ini kami melakukan pemurniaan pada ekstrak bunga kenanga dan estrak bunga melati.
Proses destilasi memerlukan waktu yang lumayan lama. Percobaaan destilasi ini dilakukan pemisahan secara penguapan pada ekstrak melati dan kenanga. Sebelum dilakukan proses destilasi ekstrak melati berwarna putih susu keruh dan berbau wangi, setelah dilakukan proses destilasi ekstrak melati berubah menjadi cairan berwarna putih keruh dengan aroma berbau wangur menyengat
Pengamatan pertama pada ekstrak bunga melati dengan hasil setelah dilakukan destilasi kami mendapatkan hasil destilasi bunga melati yang murni atau berwarna bening.
Pengamatan kedua pada ekstrak bunga kenanga dengan hasil setelah dilakukan destilasi kami mendapatkan hasil destilasi bunga kenanga yang murni atau berwarna bening. Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu caran dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap (titk didih lain jauh lebih tinggi).
Ketika pembuatan ekstrak terdapat perbedaan, pada bunga melati  ekstrak dibuat agak mengental di banding dengan bunga kenanga membuat ekstrak yang cair. Hasil yang didaptkan ekstrak kenanga lebih cepat menguap dan menghasilkan distilasi lebih cepat dibanding dengan bunga melati.
Larutan atau yang telah dibuat dipanaskan hingga mendidih pada suhu sekitar 1000C. pada suhu tersebut, air akan menguap, sedangkan ekstrak tertinggal dalam larutan karena masih jauh dari titik didihnya, yaitu 1.4670C.
Uap air kemudian dilewatkan melalui kondensor (alat pengembun). Di dalam kondemsor, uap air di dinginkan dan mengembun menjadi tetes-tetes air yang selanjutnya ditampung dalam satu wadah. Ciran hasil destilasi disebut distilat. Air yang diperoleh melalui proses destilasi disebut akuades atau air suling.




















Rounded Rectangle: Pendidihan





Rounded Rectangle: Larutan



Rounded Rectangle: Air Murni











Tahapan Proses destilasi
Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara distilasi adalah komposisi uap harus berbeda dari komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap. Suhu cairan yang mendidih merupakan titik didih cairan tersebut pada tekanan atmosfer yang digunakan.














Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar kondenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. Kondensor merupakan wadah yang memiliki 2 celah, yaitu celah masuk untuk aliran uap hasil reaksi dan celah keluar untuk aliran air keran.
Macam-Macam Destilasi
·         Destilasi Sederhana
Prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh berbeda.
·         Destilasi Fraksionasi (Bertingkat)
Sama sama-sama mudah menguap dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat. Destilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses destilasi berulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak dalam kondenser.
·         Destilasi Azeotrop, memisahkan prinsipnya dengan destilasi sederhana, hanya destilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan. Untuk memisahkan dua jenis cairan yang campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
·         Distilasi Kering : memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya. Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.
·         Distilasi vakum: prosesnya memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motede yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi.
·         Distilasi Uap, distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih.
Dalam kehidupan sehari-sehari, metode ini digunakan untuk mendapatkan ait tawar dan air laut. Sebagain besar di Negara – negaa Timur Tengan yang langka sumber air tawar, air bersih diperoleh dengan cara mendistilasi air laut.









VII.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1.      Destilasi atau penyulingan adalah suatu proses pemisahan komponen yang berdasarkan pada perbedaan titik didih dimana komponen yang mempunyai titik didih yang rendah terlebih dahulu keluar dibanding titik didih yang tinggi.
2.      Ketika pembuatan ekstrak terdapat perbedaan, pada bunga melati  ekstrak dibuat agak mengental di banding dengan bunga kenanga membuat ekstrak yang cair. Hasil yang didaptkan ekstrak kenanga lebih cepat menguap dan menghasilkan distilasi lebih cepat dibanding dengan bunga melati.
3.      Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar kondenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair.

DAFTAR PUSTAKA

Brady E. James, 1995, Kimia Universitas, Jilid 1, Bina Aksara, Jakarta.
Daryanto, 2003, Fisika Teknik, Rineka Cipta, Jakarta.
Keenan, Kleinfelter, 1984, Kimia untuk Universitas, Jilid 1, Erlangga,  Jakarta.
www. Wikipedia/destilasi.
destilasi-Chem-Is Try.Org_Situs-Kimia-Indonesia_.htm Tgl akses



Pesantren Bukanlah Hal Yang Menakutkan


            Ketika mendengar kata “Pesantren”, disebagian  masyarkat beranggapan pesantren itu sebagai penjara, tempat disiksa, segala sesuatu dikerjakan dengan sendiri, hanya ngaji, ngaji dan ngaji. Tidurnya betumpuk-tumpukan, makannya bareng-bareng. Apasih pesantren tuh?buat apa kita mesantren. Toh disekeliling rumah kita banyak tempat pengajian. Seabrek fikiran negatif tentang pesantren dalam benak fikiran.
            Dikalangan masyarakat, banyak yang mengenal pesantren merupakan kelompok islam yang masih kaku dan tidak mengikuti perkembngan zaman. Terlihat dari pakaian yang masih tertutup, ketika belajar masih menggunakan sistem belajar dengan kitab kuning yang terkesan masih jadul dan purba. Apalagi tahun lalu, terjadi bom bunuh diri di polresta Cirebon. Orang tersebut terditeksi didikan dari pesantren.
            Terlebih anak-anak remaja sekarang lebih suka dengan yang berbau modern. Seperti labih sering jalan-jalan, berpakaian minim, nongkrong, mengkuti trend tradisi barat tanpa filtrasi , menggunakan trend teknologi yang berlebihan. Ketika anak” usia SMP diminta orang tuannya mesantren, namun anak itu berdalih “ buat pa mesantren, mesantren itu katro, gak gaul, gaptek pula”. Maysa Allah miris sekali mendengarnya.
            Namun sebenarnya pesatren tidaklah seperti itu. Misalnya dibeberapa pesantren di di Cirebon, seperti pesantren Ciwaringin, Kempek, Buntet, Gedongan dan lain sebagiannya. Dalam pengajarannya, terdapat juga pelajaran-pelajaran umum tak hanya ngaji-ngaji aja. Akan tetapi tetap kitab kuning sebagai acuannya. Bisa dikatakan, bahwa pesantren tersebut merupakan pesantren salaf dan modern. Yakni memadukan sistem kitab kuning dengan pengetahuan zaman sekarang. Juga terdapat fasilitas lain-lain yang ada dalam pesantren seperti sarana & prasaranakomputer, perpustakaan sehingga para santri pun tidak ketingglan zaman atau tidak mengenali IPTEK dengan tetap menanamkan nilai-nilai pesatren memegang tradisi yang baik dan masih layak.
            Meskipun sistem pengajaran dalam pesantren tidak mempunyai kurikulum yang relavan, tetapi ketika mengajarkan pak kiayi slalu memberikan penjelsan tentang pengaplikasian di zaman sekarang atau fenomena yang berhubungan yang terjadi di zaman ini.
Ketika mesantren pun, para santri juga bias melaksanakn pendidikan formal . Maka pengetahuan jasmani dan rohani pun dapat kita peroleh.
Pengalaman saya pribadi ketika mesantren, saya akui ketika oaring tua meminta saya untuk mesantren awalnya saya menolak. Fikiran negative tentang pesantren mencuat dalam benakku. Tetapi ketika sudah terjun langsung (mesantren bacanya), woowww  . .  Masya Allah sungguh luar biasa nikmatnya. Banyak pengalaman yang saya dapatka. Mempunyai banyak teman di berbagai daerah, tidak hanya dari Cirebon , tetapi dari bebagai kota lainya. Dulu saya pernah berguru di pesanter Assa’adah Babakan Ciwaringin. Ketika masa jadi santri memang dididik untuk mandiri. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan teman-teman dekat pun membantu kita. Apabila kita sakit saling merawat antar sesame. Apabila kita mengerti dengan pelajaran sekolah, bias menanykan kepada teman ataupun kakak kelas. “ Malu Bertanya Sesat di Jalan”. Pepetah itu slalu saya ingat.
Tidak saya pungkiri , rasa kangen kepada orang tua di rumah slalu muncul. Di pesantren dilarang membawa handphone. Akan tetapi di kantor kesekretariatan di sediakan handphone yang berguna untuk kepentingan dengan keluarga saja. Jadi, jika rindu itu dataang, saya mengirim pesan mealalui handphone pesantreh dan orang tua saya pun akan menelpon balik. Sungguh senang . .  walau hanya dari handphone. Lalu u ceritakan keluh kesah ku. Ibu bpak pun menyemangati ku dari luar sana.
Islam adalah agama rahmatalillalaminm untuk semua makhluknya tanpa kelompok-kelopok tertentu. Tak selayaknya mersa paling benar sendiridan saling menyalahkan golongan, mamarginalkan kaum lemah dan memandang sebelah mata merupakan hal yang tidak patut untuk dilaksanakan. Semuanya harus dirangkul.
Dalam waktu dekat ini ada sekelompok yang mengatasnamakan agama dalam melakukan kekerasan. Mereka menganggap hal tersebut sebagai bentuk jihad, padahal menurut Hj. Afwah Mumtaz jihad konteks sekarang bukan jihad dalam bentuk peperanangn atau pengebiman. Menolong kaum dhuafa meupakan konteks yang tepat untuk zaman sekarang.
Dari pengalaman dan fakta- fakta tersebut, selayaknya masyarakat tidaklah  menganggap bahwa pesantren adalah lembaga ayang yang tidak mengikuti perkembangan zamandan terisolasi. Hamper semua pesantren sudah mengembangkan diri bahkan maju karena telah memadukan integritas islam & pengetahuan.